MAKALAH
TEORI DAN ANALISIS
SISTEM
Dibuat
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Dan Analisis Sistem
Tentang
“Konsep
Dasar Sistem”
Oleh Kelompok 1 :
Istihani (15002042)
Irsa Fauzana (15002092)
Neneng Fitra Yeni {15002008)
Refia Ratna Nengsih (15002105)
Dosen Pembimbing : Prof.
Dr. H. Sufyarma M, M.pd.
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak pernah putus penulis haturkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas kelompok pada matakuliah Teori dan Analisis Sistem. Judul makalah ini
adalah “Konsep Dasar Sistem”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna atau masih banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa, metode penulisan
maupun isinya. Hal ini tiada lain adalah karena keterbatasan kemampuan yang ada
pada penulis.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran-sarannya. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Padang, 18 Februari 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep Dasar Sistem Secara sederhana, suatu sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian
sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap
sistem terdiri dari unsur-unsur
2.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.Unsur
sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.Suatu
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya
dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya
merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut
membutuhkan informasi.Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk
pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM)
yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.Informasi
ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian
kegiatan serta hasil yang ingin dicapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan
beberapa rumusan masalah, diantaranya yaitu:
1. Bagaimana konsep sebuah system?
2. Bagaimana karakteristik dari suatu system?
3. Apa saja yang menjadi jenis-jenis sistem?
4.
Bagaimana metode system?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami sebuah sistem
2. Untuk memahami karakteristik sistem
3. Untuk mengetahui jenis sistem
4.
Untuk memahami
berbagai metode sistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi
atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :
1.
Gordon B. Davis ( 1984 ) : “ Sebuah sistem terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.
2.
Raymond Mcleod (2001) : “ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur
yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “.
3.
James Havery Sistem merupakan prosedur logis dan
rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu sama lain.
4.
Salisbury Sistem adalah sekelompok bagian atau
komponen-komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi.
5.
John Mc Manama Sistem adalah sebuah
struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan secara efektif dan efisien.
6.
Andri Kristanto Sistem adalah
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki
item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata
ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Pengertian system menunjuk kepada suatu konsep yang
menggambarkan sekumpulan unsure yang membentuk suatu fungsi. Susanto (2000: 3)
menyatakan bahwa system merupakan “kumpulan atau group dari bagian atau
komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Konsep dasar system menekankan pada dua pendekatan
yaitu prosedur dan elemen. Pendekatan procedural menunjuk pada jaringan kerja yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Disamping itu, pendekatan pada
komponen/elemen menunjuk pada interaksi elemen-elemen untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu :
1. Komponen
(Components)
Komponen system adalah
segala sesuatu yang menjadi bagian dalam terbentuknya suatu system, dapat
berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen system memiliki peran tertentu
yang memberikan sumbangan pada berperannya komponen lain dalam system tersebut.
Tiak ada satu komponenpun yang memiliki peran lebih penting dari yang lainnya,
melainkan memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam berfungsinya system
secara optimal.
Terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana
setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2.
Batasan (Boundary)
Batasan system merupakan
lingkup fungsi suatu system, hal ini yang membedakan suatu system dengan system
lainnya. Batasan system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan
system. Batasan system dapat diperluas, dikurangi atau dimodifikasi sehingga
akan mengubah perilaku system. Tanpa adanya batasan system, maka sangat sulit
untuk menjelaskan suatu system. Batasan system akanmemberikan batasan scope tinjauan terhadap system.
Batasan merupakan daerah
yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu
kesatuan.
3.
Lingkungan (Environments)
Lingkungan system adalah
segala sesuatu yang berada di luar suatu system. Lingkungan system dapat
mempengaruhi berfungsi atau keberlangsungan suatu system. Lingkungan system
yang positif dapat mempertahankan keberlangsungan system dan system dapat
memanfaatkannya untuk kepentingan keberlangsungan system tersebut. Sebaliknya,
bila menghadapi lingkungan yang bersifat negative, system perlu menciptakan
suatu pertahanan diri agar tidak ikut mempengaruhi system yang menyebabkan
berfungsi kurang optimal.
Lingkungan luar dapat
bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap
dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4.
Penghubung (Interface)
System merupakan kumpulan
dari berbagai komponen yang membentuk suatu fungsi. Antar komponen tersebut
dapat berfungsi bila memiliki penghubung. Penghubung merupakan segala sesuatu
yang bertugas menjembatani suatu komponen dengan komponen lainnya dalam suatu
system. Suatu komponen dari system melaksanakan suatu fungsi, dan keluaran dari
fungsi suatu komponen menjadi masukan bagi berfungsinya komponen lainnya.
Penghubung tersebut merupakan sarana agar setiap komponen system saling
berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka mencapai tujuan system secara
optimal.
Penghubung merupakan media
penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping
sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu
kesatuan.
5.
Masukan (Input)
Masukan merupakan segala
sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam system sebagai bahan yang akan diolah
lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Masukan system dapat
berupa hal-hal yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
berwujud adalah informasi.
Masukan adalah energi yang
dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah
energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.
Proses (processing)
Proses merupakan komponen
system yang melakukan perubahan atau transformasi masukan untuk menghasilkan keluaran
yang berguna atau lebih bernilai, dapat berupa jasa produk, atau informasi.
Pemrosesan dilakukan mengikuti suatu prosedur kerja system yang sistematis
melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi secara procedural dari
proses awal hingga menghasilkan keluaran system.
Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan
lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain
yang dibutuhkan oleh manajemen.
7.
Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil
dari pemrosesan yang dapat berupa produk, jasa, maupun informasi. Pada system
informasi, keluaran bias berupa suatu informasi, saran, atau cetakan laporan.
Suatu system memiliki keluaran yang spesifik yang mencirikan dengan keluaran
dari sistme lainnya yang disebabkan oleh kekhasan dari komponen system,
interaksi procedural dari komponen dan pengaruh lingkungan system tersebut.
Keluaran adalah hasil dari
energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak
berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
8.
Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)
Setiap komponen dalam
system bekerja sama untuk mencapai sasaran dan tujuan system. Sasaran berbeda
dengan tujuan, sasaran system adalah apa yang ingin dicapai oleh system untuk
jangka waktu yang relative pendek; sedangkan, tujuan merupakan kondisi/hasil
akhir yang dicapai system untuk jangka waktu panjang. Sasaran dan tujuan
menjadi pengarah system bekerja lebih efektif dan efisien.
9.
Kendali (Control)
Setiap komponen dalam
system memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Agar masing komponen
berfungsi optimal, system memiliki komponen kendali. Bagian kendali mempunyai
peran utama menjaga proses system berfungsi secara optimal sesuai lingkup batas
peran masing-masing komponen system. Kekurang optimal fungsi komponenn kendali
dapat menyebabkan system tidak dapat mencapai tujuannya dan bila kondisi ini
berlangsung relative lama dapat menyebabkan system menjadi tidak berfungsi atau
disfungsi.
10. Umpan Balik
(Feed Back)
Umpan balik merupakan
hasil ecaluasi dan berfungsinya suatu system
serta hubungan kerjanya dengan suatu system. Bila terjadi disfungsi
suatu komponen dan hubungannya dengan komponen lain, perlu dilakukan tindakan
segera agar setiap komponen berfungsi secra optimal dan bersinergi dengan
komponen lainnya.
Suatu subsistem berkaitan
dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh suatu penghubung (Interface).
Masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dengan sasaran tertentu,
membentuk satu kesatuan yang menghasilkan suatu tujuan utama (Goal). Suatu
subsistem membentuk suatu system tersendiri yang memuat komponen input,
process, dan output. Sesuatu yang membentuk suatu system memiliki unsure
pengendali (control), yang salah satu bagiannya adalah umpan balik (Feed Back).
Masing-masing subsistem ala sautu kesatuan menjadi masukan bagi subsistem
lainnya.
C. Jenis Sistem
Menurut Sutanta (2003: 8) tinjauan tentang suatu
system dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, yaitu:
1)
System Fisik (Physical System) dan Sistem Abstrak (Abstract Systems)
System fisik adalah system
yang komponennya berupa benda nyata yang dapat dilihat atau dijamah oleh tangan
manusia. Contoh system fisik adalah system perangkat keras (Hardware) computer yang antara lain
terdiri atas unit pusat pengolah (Central
Processing unit/ CPU), memory, monitor, keyboard,
dan lainnya. Sedangkan system abstrak adalah system yang komponennya tidak
dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh system abstrak adalah
system operasi (operation system/OS) computer
yang dipahami oleh mesin computer. Umumnya suatu computer terdiri atas gabungan
komponen fisik dan abstrak yang saling bekerja sama.
2)
System Alamiah (Natural
Systems) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made Systems)
System alamiah adalah
system yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campur tangan
manusia. Sedangkan system buatan adalah system manusia, yang terdiri dari
komponen kepala, badan, tangan, dan kaki. System alamiah ini merupakan system
yang terjadi secara alami, berkembang atau berfungsi hingga tidak berfungsi
merupakan kodrat dari sang pencipta. Tidak ada suatu sistempun yang abadi dalam
kehidupan dunia, kecuali sang maha pencipta. Sesuai dengan ajaran agama, bahwa
keabadian justru setelah masa kematian dan dibangkitkan kembali dalam alam yang
lain.
Contoh system buatan
manusia dapat berupa system computer, yang merupakan hasil rekayasa manusia
dengan memanfaatkan system alami. Penciptaan system buatan tersebut dilakukan
dengan tujuan utama untuk kesejahteraan kehidupan manusia. System buatan
manusia, berkembang seiiring dengan perkembangan manusia dalam merekayasa
system alamiah.
3)
System Deterministik (determinic System) dan system Probabilistik (Probabilistic System)
System deterministic
adalah system yang diarahkan untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mendapatkan
suatu hasil yang ditetapkan dengan sedemikian rupa. System aplikasi computer
merupakan contoh system deterministic karena fungsinya telah diatur dengan
sedemikian rupa sehingga memperoleh suatu bentuk hasil sebagaimana yang
diharapkan. Program aplikasi computer dirancang dan sikembangkan oleh manusia
dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur, dan baku. Dengan demikian
untuk nilai-nilai masukan yang diberikan akan dapat diketahui nilai keluarannya
secara pasti sebelumnya. Sebaliknya, system probabilistic yang dirancang dengan
sedemikian rupa tetapi akan mendapatkan berbagai kemungkinan hasil. Hal ini
terjadi karena dalam system probabilistic melibatkan banyak variable yang tidak
dapat dikontrol sepenuhnya oleh perancang system. System pelatihan computer,
dapat merupakan contoh system probabilistic.
4)
Sistem Tertutup (Closed
System) dan Sistem Terbuka (Open
System)
System tertutup merupakan
system yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Sebaliknya, system terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh
lingkungannya. Dalam kenyataannya hamper tidak ada suatu system yang relative
tertutup atau relative terbuka. Contoh system yang relative tertutup adalah
system aplikasi computer, karena system aplikasi computer relative tidak
terpengaruh oleh kondisi yang terjadi di luar system. System aplikasi computer
bekerja sesuai dengan perintah-perintah yang diprogramkan oleh programeh
computer.
D. Metode Sistem
1. Blackbox Approach
Suatu sistem dimana input
dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak
terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang
menangani). Sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sitem
ini hanya terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contoh: bagian pencetakan
uang, proses pencenaan.
2.
Analityc Sistem
Suatu metode yang mencoba
untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan
dari sistem yang tidak efktif dan evaluasi pilhan daam bentuk ketidak efektifan
dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti berikut:
a.
Menentukan Identitas Dari Sistem
1) sistem
apa yang diterapkan
2)
batasannya
3) apa yang
dilaksanakan sistem tersebut
b.
Menentukan Tujuan Dari
Sitem
1) output
yang dihasilkan
2)fungsi dan
tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan
c.
Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sistem dan
apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut:
1) tujuan
masing-masing bagian sistemharus jelas
2)cara apa
yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsitemlain.
d.
Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu
saling berhubungan menjadi satu kesatuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang
berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,
semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum,
yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen,
interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem
harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan
sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen,
data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen
sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan
lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
B. Saran
Kami menyadari dalam proses pembuatan dan penyampaian
makalah terdapat banyak kesalahan dan kehilafan, kami sangat mengharapkan kritk
dan saran yang membagun untuk kami guna mengigatkan dan memperbaiki setiap
kesalahan yang ada dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah. Tidak lupa
terima kasih kepada dosen pengampuh atas tugas yang diberikan kepada kami
DAFTAR PUSTAKA
Abdul . (2002). Pengertian-Pengertian Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha
Ilmu.
Al-Hawamdeh., Hart, Thomas L.
2002. Information and Knowledge Society.
Mc.Graw-Hill
Atmodiwirio, S. (2000). Manajemen Pendidikan
Indonesia. Jakarta: P.T. Ardadizya Jaya.
Ety Rochaety-Pontjorini Rahayu ningsih, Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara,2009.
No comments:
Post a Comment