Saturday, December 16, 2017

pembinaan dan pengembangan pegawai MANAJEMEN SDM


“PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI”

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Makalah Kelompok dari Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia

 


OLEH KELOMPOK 5 :
Harvan Adrianto : 15002058
Istihani : 15002042
Mira Rahmayani : 15002044
Rosnaini : 15002047
Sari Gustina Devi : 15002109


ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembinaan dan Pengembangan Pegawai”. Untaian sholawat dan salam tidak lupa dituturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW.Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu terselesaikannya makalah ini tentunya bukan semata-mata karena kemampuan penulis. Namun, karena adanya pihak dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi ilmu yang dipelajari di makalah ini.
Penulis juga tidak lupa meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan makalah ini dikarenakan manusia adalah tempatnya salah dan kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, untuk itu penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Padang, 7 Desember 2015

Penulis



DAFTAR ISI





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini.Globalisasi menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan dan juga menuntut kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai insan yang berbudaya.Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun tidak,pada suatu saat akan sampai pada setiap bangsa,termasuk bangsa Indonesia.Oleh karena itu,apapun unsur yang terkandung didalam era global tersebut menuntut kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya,khususnya kesiapan sumber daya manusia.
Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya.Sebagaimana dikemukakan oleh Boediono (1997,dalam suyanto dan hisyam) yang menyatakan bahwa berbicara kemampuan sebagai bangsa,tampaknya bangsa kita belum siap menghadapi tuntutan globalisasi.Dimana tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat pengelolaan sumber daya manusia global.
Dilihat dari pendidikannya,angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan.Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%,dan yang berpendidikan tinggi hanya 2%.Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja berpendidikan.Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan, 52% berpendidikan dasar, 32% berpendidikan menengah dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas.
Kondisi di atas,memberikan informasi kepada kita bahwa secara tegas pendidikan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia perlu dioptimalkan,khususnya yang menyangkut pengelolaan sumber daya manusianya. Pengelolaan sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan suatu bangsa.
Untuk mengatasi hal-hal yang menyangkut mengenai permasalahan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi seperti saat ini,diperlukan suatu pembinaan dan pengembangan yang jitu dalam mengembangkan pegawai atau sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa itu konsep dari pembinaan pegawai?
2.      Apa itu konsep dari pengembangan pegawai?

C. Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui konsep dari pembinaan pegawai.
2.      Untuk mengetahui konsep dari pengembangan pegawai.
.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembinaan

1.      Pengertian Pembinaan Pegawai

Pembinaan pegawai adalah segala usaha dan tujuan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi dengan efektif dan efesien.Beberapa pengertian pembinaan menurut para ahli yaitu :
a.       KBBI (dalam peorwadarmita,1987) pembinaan adalah suatu usaha, tindakan,dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
b.      Thoha (1989:7) pembinaan adalah suatu proses,hasil,atau pertanyaan menjadi lebih baik,dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu.
c.       Widjaja (1988) pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian,diawali dengan mendirikan, membutuhkan,memelihara pertumbuhan tersebut disertai dengan usaha-usaha perbaikan,penyempurnaan,dan pengembangan.Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan,dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal.

2.      Ruang Lingkup Pembinaan

Ruang lingkup pembinaan meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan supervisi.Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya dan keduanya saling mengisi atau melengkapi.Kedua sub fungsi ini memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaan pengawasan dan supervisi menurut menurut sudjana (2000:58) adalah :
a.       Keduanya bagian dari kegiatan pembinaan sebagai fungsi manajemen.
b.      Keduanya dilakukan secara sengaja.
c.       Keduanya merupakan proses kegiatan yang sistematis dan terprogram.
d.      Dalam pelaksanaan keduanya memerlukan tenaga yang profesional.
e.       Hasil dari keduanya digunakan untuk kepentingan program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan perbedaan dari pengawasan dan supervisi adalah :
1)      Dari segi pemimpin : pemimpin pengawas disebut pengawas sedangkan pemimpin supervisi disebut supervisor.
2)      Dari segi penilaian : pengawas menilai tentang penyelenggaraan kegiatan sedangkan supervisi menilai tentang kinerja pegawai.
3)      Dari segi kegiatan dan sasaran : pengawas memberi pengarahan, dan pembinaan sedangkan supervisi memajukan kinerja pegawai.

3.      Dasar Hukum Pembinaan Pegawai

      Dasar hukum dari pembinaan pegawai yaitu :
a.       PP No.53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil(PNS).
b.      Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pembinaan,dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
c.       Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang kedudukan, tugas,fungsi,kewenangan,susunan organisasi dan tata kerja lembaga pemerintahan non departemen,sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004.
d.      Keputusan Menteri PAN RI No.25/KEPM.PAN/4/2002 tanggal 25 April 2002 tentang pedoman pengembangan budaya kerja aparatur negara.
e.       PP No.42 Tahun 2004 Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
f.       PP No.99 Tahun 2000 tentang kenaikan pangkat pegawai negeri sipil.
g.      Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.13 tahun 2002 tentang ketentuan pelaksanaan PP No.100 Tahun 2000 dan PP No.13 Tahun 2002.
h.      Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil.

4.      Fungsi dari Pembinaan Pegawai

Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik,maka diperlukan adanya pegawai-pegawai yang setia,taat,jujur,penuh dedikasi,disiplin,dan sadar akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepegawaian yang berlaku.Fungsi pembinaan diarahkan untuk :
a.       Memupuk kesetian dan ketaatan.
b.      Meningkatkan adanya rasa pengabdian,rasa tanggung jawab, kesungguhan dan semangat bekerja dalam melaksanakan tugasnya.
c.       Meningkatkan semangat dalam bekerja.
d.      Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan berwibawa.
e.       Memperbesar kemampuan dan kehidupan pegawai melalui proses pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi.

B. Pengembangan

1.      Pengertian pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui latihan dan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab konsep why.Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat dan biasanya menjawab konsep how. 

2.      Tujuan pengembangan

Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal – hal berikut :
a.       Produktivitas kerja  
Dengan pengembangan,produktivitas kerja karyawan akan meningkat,kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena tecknical skill,human skiil,dan managerial skill karyawan yang semakin baik.
b.      Efisiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga,waktu,bahan baku,dan mengurangi rusaknyanya mesin – mesin,pemborosan berkurang,biaya produksi relative kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.
c.       Kerusakan
Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,produksi dan mesin – mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaan.
d.      Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
e.       Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan – rekan perusahaan bersangkutan.


f.       Moral
Dengan pengembangan,moral karyawan akan baik karena keahlian dan keterampilan sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
g.      Karier
Dengan pengembangan,kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar,karena keahlian,keterampilan dan prestasi kerja lebih baik.promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan presentasi kerja seseorang.
h.      Konseptual
Dengan pengembangan,manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik,karena technical skii ,human skill, dan managerial skiilnya lebih baik.
i.        Kepemimpinan
Dengan pengembangan,kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik,human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja secara vertical dan horizontal semakin harmonis.
j.        Balas jasa
Dengan pengembangan,balas jasa (gaji, upah insentif , benefits) karyawan akan meningkatkan karena presentasi kerja mereka yang semakin besar.
k.      Konsumen
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat kansumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

3.      Jenis-jenis pengembangan

Jenis pengembangan dikelompokan atas :
a.       Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku–buku literature yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya.Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena presentasi kerja karyawan semakin besar di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik.
b.      Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan,baik yanag dilakukan perusahaan maupun  yang dilaksanakan oleh lembaga – lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secraa formal dilakukan perusahaan karena tuntunan pekerjaan saat ini ataupun masa datang,yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan .

4.      Metode-metode pengembangan

Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode yang telah di tetapkan dalam program pengembangan perusahaan.Metode pengembangan terdiri atas :
a.       Metode Latihan atau Training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor,yaitu waktu, biaya, jumlah, peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode-metode latihan menurut Andrew F.Sikula yaitu :
1)        On the job
Metode latihan dibagi menjadi 2 cara:
a)       Cara informal: pelatihan menyuruh peserta latihan untuk memperhatikan orang lain yang sedang melakukan pekerjaan,kemudian ia diperhatikan untuk memperaktekannya.
b)      Cara formal : supervisor menunjukan seseorang karyawan senior untuk melakukan pekerjaan tersebut,selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara yang dilakukan karyawan senior.

2)      Vestibule
Vestibule adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya diselengarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih meraka mengerjakan pekerjaan tersebut.
3)      Demonstration and example
Demonstration and exemple adalah metode latihan yang dilakukan     dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.Demonstrasi merupakan metode pelatihan yang sangat efektif karena peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya dan diberikan penjelasan-penjelasannya, bahkan jika perlu boleh dicoba mempraktekannya.Biasanya demonstrasi dilengkapi dengan gambar, teks, diskusi, video, dan lain-lain.
4)      Simulation
Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep yang sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainnya.
5)      Apprenticeship
Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
6)      Classroom methods
Metode pertemuan dalam kelas meliputi :
a)      Lecture (ceramah atau kuliah)
Metode kuliah diberikan kepada peserta yang banyak di dalam kelas.Metode kuliah merupakan suatu metode tradisional karena hanya pelatih yang berperan aktif sedangkan peserta pengembangan bersikap pasif.Tektik kuliah ini cenderung diterapkan dengan komunikasi searah saja.
b)      Conference (rapat)
Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta berpatisipasi dalam memecahkan makalah tersebut.Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya untuk didiskusikan serta diterapkan kesimpulannya. Pada metode konferensi pelatih dan yang dilatih sama-sama berperan aktif serta dilaksakan dengan komunikasi 2 arah.
c)      Programmed instruction
Program instruksi merupakan bentuk training sehingga peserta dapat belajar sendiri karena langka-langkah pengerjaan sudah diprogram,biasanya dengan komputer,buku,atau mesin pengajar.
d)     Metode studi kasus
Dalam teknik studi kasus,pelatih memberikan suatu kasus kepada peserta pengembangan.Kasus ini tidak disertai dengan data yang komplet atau sengaja disembunyikan,tujuannya agar peserta terbiasa mencari data/informasi dari pihak eksternal dalam memutuskan suatu kasus yang dihadapinya.Peserta ditugaskan untuk mengindentifikasi masalah,menganalisis situasi, dan merumuskan penyelesaiannya.
e)      Role playing
Teknik dalam metode ini,beberapa orang peserta ditunjukan untuk memainkan suatu peran dalam sebuah organisasi tiruan, jadi semacam sandiwara.
f)       Metode diskusi
Metode diskusi dilakukan dengan melatih peserta untuk berani memberikan pendapat dan rumusannya serta cara-cara bagaimana meyakinkan orang lain percaya terahadap pendapatnya.Peserta juga dilatih untuk menyadari bahwa tidak ada rumusan yang mutlak dan benar.
g)      Metode seminar
Metode seminar bertujuan mengembangkan keahliandan kecakapan peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang kontruktif mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Peserta dilatih agar dapat mempersepsi, mengevaluasi, dan memberikan saran-saran serta menerima atau menolak pendapat atau usul orang lain.
b.      Metode pendidikan (education method)
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Metode pendidikan menurut Andrew F. Sikula (198:243-274) adalah sebagai berikut :
1)      Training methods
Training method merupakan method pelatihan dalam kelas yang juga dapat digunakan sebagai metode pendidikan,karena manajer juga karyawan.Latihan dalam kelas itu seperti rapat,studi kasus, cermah, dan role playing.
2)      Under study
Under study adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung bagi seseorang yang di persiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
3)       Job rotation and planned progression
Job rotation adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan kejabatan lainnya secara periodik untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan.Teknik pelaksanaan planned progression sama dengan job rotation. Letak perbedaannya adalah setiap pemindahan tidak diikuti dengan kenaikan pangkat dan gaji, tetapi tugas dan tanggung jawab semakin besar.
4)      Coaching and counseling
Coaching adalah suatu metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya, sedangkan counseling adalah suatu pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya, dan aspirasinya.
5)      Junior board of executive or multiple management
Merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk kemudian direkomendasikan kepada manajer lini (top management).
6)      Commite assignment
Yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis, dan melaporkan suatu masalah kepada pimpinan.
7)      Business games
Business games(permainan bisnis)adalah pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing memecahkan masalah tertentu. Permainan disusun dengan aturan-aturan tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi atau studi operasi-operasi bisnis. Tujuannya untuk melatih para peserta dalam pengambilan keputusan yang baik pada situasi/ kondisi dan objek tertentu.
8)      Sensitivity training
Sensitivity training dimaksudkan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti tentang diri sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para karyawan,dan mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik.

5.      Kendala-kendala pengembangan

Kendala pengembangan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-kendala pengembangan akan menghambat lancarnya pelaksana latihan dan pendidikan, sehingga sasaran yang tercapai kurang memuaskan. Kendala-kendal pengembangan berkaitan dengan  :
a.       Peserta
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen,seperti pendidikan dasarnya, pengalamn kerja, usianya,. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap,persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajran yang diberikan berbeda.
b.      Pelatih dan instruktur
Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannya kepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat.
c.       Fasilitas pengembangan
Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang dan tidak baik.
d.      Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta bersangkutan.Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkannya yang tepat sangat sulit.
e.       Dana pengembangan
Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan





.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembinaan pegawai adalah segala usaha dan tujuan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi dengan efektif dan efesien.Ruang lingkup pembinaan meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan supervisi.Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya dan keduanya saling mengisi atau melengkapi.
Pembinaan pegawai juga memiliki dasar hukum yaitu PP No.53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil(PNS) serta Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pembinaan,dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja dan terdapat undang-undang lainnya.Pembinaan juga memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Dan pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis , teoritis,konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui latihan dan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis , teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode yang telah di tetapkan dalam program pengembangan perusahaan.Metode-metode pengembangan itu terdiri atas metode latihan atau training dan metode pendidikan.Didalam pengembangan pegawai juga terdapat beberapa kendala-kendala yang dihadapi seperti peserta itu sendiri dan lain-lain.

B. Saran

Penulis mengucapkan hamdallah karena dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan tepat waktu dan sebisa penulis.Apabila terjadi kesalahan dalam pengetikkan bahasa,huruf,ataupun kata-kata,penulis mohon minta maaf yang sebesar-besarnya.Untuk itu,penulis mengharapkan kritik dan saran dari si pembaca.Penulis sangat bersenang hati apabila pembaca mau berpartisipasi memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Barthos,Basir.2004.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:Bumi Aksara.






“PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI”

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Makalah Kelompok dari Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia




OLEH KELOMPOK 5 :
Harvan Adrianto : 15002058
Istihani : 15002042
Mira Rahmayani : 15002044
Rosnaini : 15002047
Sari Gustina Devi : 15002109


ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembinaan dan Pengembangan Pegawai”. Untaian sholawat dan salam tidak lupa dituturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW.Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu terselesaikannya makalah ini tentunya bukan semata-mata karena kemampuan penulis. Namun, karena adanya pihak dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi ilmu yang dipelajari di makalah ini.
Penulis juga tidak lupa meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan makalah ini dikarenakan manusia adalah tempatnya salah dan kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, untuk itu penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Padang, 7 Desember 2015

Penulis



DAFTAR ISI





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini.Globalisasi menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan dan juga menuntut kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai insan yang berbudaya.Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun tidak,pada suatu saat akan sampai pada setiap bangsa,termasuk bangsa Indonesia.Oleh karena itu,apapun unsur yang terkandung didalam era global tersebut menuntut kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya,khususnya kesiapan sumber daya manusia.
Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya.Sebagaimana dikemukakan oleh Boediono (1997,dalam suyanto dan hisyam) yang menyatakan bahwa berbicara kemampuan sebagai bangsa,tampaknya bangsa kita belum siap menghadapi tuntutan globalisasi.Dimana tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat pengelolaan sumber daya manusia global.
Dilihat dari pendidikannya,angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan.Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%,dan yang berpendidikan tinggi hanya 2%.Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja berpendidikan.Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan, 52% berpendidikan dasar, 32% berpendidikan menengah dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas.
Kondisi di atas,memberikan informasi kepada kita bahwa secara tegas pendidikan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia perlu dioptimalkan,khususnya yang menyangkut pengelolaan sumber daya manusianya. Pengelolaan sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan suatu bangsa.
Untuk mengatasi hal-hal yang menyangkut mengenai permasalahan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi seperti saat ini,diperlukan suatu pembinaan dan pengembangan yang jitu dalam mengembangkan pegawai atau sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa itu konsep dari pembinaan pegawai?
2.      Apa itu konsep dari pengembangan pegawai?

C. Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui konsep dari pembinaan pegawai.
2.      Untuk mengetahui konsep dari pengembangan pegawai.
.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembinaan

1.      Pengertian Pembinaan Pegawai

Pembinaan pegawai adalah segala usaha dan tujuan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi dengan efektif dan efesien.Beberapa pengertian pembinaan menurut para ahli yaitu :
a.       KBBI (dalam peorwadarmita,1987) pembinaan adalah suatu usaha, tindakan,dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
b.      Thoha (1989:7) pembinaan adalah suatu proses,hasil,atau pertanyaan menjadi lebih baik,dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu.
c.       Widjaja (1988) pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian,diawali dengan mendirikan, membutuhkan,memelihara pertumbuhan tersebut disertai dengan usaha-usaha perbaikan,penyempurnaan,dan pengembangan.Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan,dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal.

2.      Ruang Lingkup Pembinaan

Ruang lingkup pembinaan meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan supervisi.Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya dan keduanya saling mengisi atau melengkapi.Kedua sub fungsi ini memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaan pengawasan dan supervisi menurut menurut sudjana (2000:58) adalah :
a.       Keduanya bagian dari kegiatan pembinaan sebagai fungsi manajemen.
b.      Keduanya dilakukan secara sengaja.
c.       Keduanya merupakan proses kegiatan yang sistematis dan terprogram.
d.      Dalam pelaksanaan keduanya memerlukan tenaga yang profesional.
e.       Hasil dari keduanya digunakan untuk kepentingan program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan perbedaan dari pengawasan dan supervisi adalah :
1)      Dari segi pemimpin : pemimpin pengawas disebut pengawas sedangkan pemimpin supervisi disebut supervisor.
2)      Dari segi penilaian : pengawas menilai tentang penyelenggaraan kegiatan sedangkan supervisi menilai tentang kinerja pegawai.
3)      Dari segi kegiatan dan sasaran : pengawas memberi pengarahan, dan pembinaan sedangkan supervisi memajukan kinerja pegawai.

3.      Dasar Hukum Pembinaan Pegawai

      Dasar hukum dari pembinaan pegawai yaitu :
a.       PP No.53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil(PNS).
b.      Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pembinaan,dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
c.       Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang kedudukan, tugas,fungsi,kewenangan,susunan organisasi dan tata kerja lembaga pemerintahan non departemen,sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004.
d.      Keputusan Menteri PAN RI No.25/KEPM.PAN/4/2002 tanggal 25 April 2002 tentang pedoman pengembangan budaya kerja aparatur negara.
e.       PP No.42 Tahun 2004 Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
f.       PP No.99 Tahun 2000 tentang kenaikan pangkat pegawai negeri sipil.
g.      Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.13 tahun 2002 tentang ketentuan pelaksanaan PP No.100 Tahun 2000 dan PP No.13 Tahun 2002.
h.      Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil.

4.      Fungsi dari Pembinaan Pegawai

Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik,maka diperlukan adanya pegawai-pegawai yang setia,taat,jujur,penuh dedikasi,disiplin,dan sadar akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepegawaian yang berlaku.Fungsi pembinaan diarahkan untuk :
a.       Memupuk kesetian dan ketaatan.
b.      Meningkatkan adanya rasa pengabdian,rasa tanggung jawab, kesungguhan dan semangat bekerja dalam melaksanakan tugasnya.
c.       Meningkatkan semangat dalam bekerja.
d.      Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan berwibawa.
e.       Memperbesar kemampuan dan kehidupan pegawai melalui proses pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi.

B. Pengembangan

1.      Pengertian pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui latihan dan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab konsep why.Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat dan biasanya menjawab konsep how. 

2.      Tujuan pengembangan

Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal – hal berikut :
a.       Produktivitas kerja  
Dengan pengembangan,produktivitas kerja karyawan akan meningkat,kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena tecknical skill,human skiil,dan managerial skill karyawan yang semakin baik.
b.      Efisiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga,waktu,bahan baku,dan mengurangi rusaknyanya mesin – mesin,pemborosan berkurang,biaya produksi relative kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.
c.       Kerusakan
Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,produksi dan mesin – mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaan.
d.      Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
e.       Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan – rekan perusahaan bersangkutan.


f.       Moral
Dengan pengembangan,moral karyawan akan baik karena keahlian dan keterampilan sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
g.      Karier
Dengan pengembangan,kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar,karena keahlian,keterampilan dan prestasi kerja lebih baik.promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan presentasi kerja seseorang.
h.      Konseptual
Dengan pengembangan,manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik,karena technical skii ,human skill, dan managerial skiilnya lebih baik.
i.        Kepemimpinan
Dengan pengembangan,kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik,human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja secara vertical dan horizontal semakin harmonis.
j.        Balas jasa
Dengan pengembangan,balas jasa (gaji, upah insentif , benefits) karyawan akan meningkatkan karena presentasi kerja mereka yang semakin besar.
k.      Konsumen
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat kansumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

3.      Jenis-jenis pengembangan

Jenis pengembangan dikelompokan atas :
a.       Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku–buku literature yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya.Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena presentasi kerja karyawan semakin besar di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik.
b.      Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan,baik yanag dilakukan perusahaan maupun  yang dilaksanakan oleh lembaga – lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secraa formal dilakukan perusahaan karena tuntunan pekerjaan saat ini ataupun masa datang,yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan .

4.      Metode-metode pengembangan

Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode yang telah di tetapkan dalam program pengembangan perusahaan.Metode pengembangan terdiri atas :
a.       Metode Latihan atau Training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor,yaitu waktu, biaya, jumlah, peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode-metode latihan menurut Andrew F.Sikula yaitu :
1)        On the job
Metode latihan dibagi menjadi 2 cara:
a)       Cara informal: pelatihan menyuruh peserta latihan untuk memperhatikan orang lain yang sedang melakukan pekerjaan,kemudian ia diperhatikan untuk memperaktekannya.
b)      Cara formal : supervisor menunjukan seseorang karyawan senior untuk melakukan pekerjaan tersebut,selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara yang dilakukan karyawan senior.

2)      Vestibule
Vestibule adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya diselengarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih meraka mengerjakan pekerjaan tersebut.
3)      Demonstration and example
Demonstration and exemple adalah metode latihan yang dilakukan     dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.Demonstrasi merupakan metode pelatihan yang sangat efektif karena peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya dan diberikan penjelasan-penjelasannya, bahkan jika perlu boleh dicoba mempraktekannya.Biasanya demonstrasi dilengkapi dengan gambar, teks, diskusi, video, dan lain-lain.
4)      Simulation
Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep yang sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainnya.
5)      Apprenticeship
Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
6)      Classroom methods
Metode pertemuan dalam kelas meliputi :
a)      Lecture (ceramah atau kuliah)
Metode kuliah diberikan kepada peserta yang banyak di dalam kelas.Metode kuliah merupakan suatu metode tradisional karena hanya pelatih yang berperan aktif sedangkan peserta pengembangan bersikap pasif.Tektik kuliah ini cenderung diterapkan dengan komunikasi searah saja.
b)      Conference (rapat)
Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta berpatisipasi dalam memecahkan makalah tersebut.Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya untuk didiskusikan serta diterapkan kesimpulannya. Pada metode konferensi pelatih dan yang dilatih sama-sama berperan aktif serta dilaksakan dengan komunikasi 2 arah.
c)      Programmed instruction
Program instruksi merupakan bentuk training sehingga peserta dapat belajar sendiri karena langka-langkah pengerjaan sudah diprogram,biasanya dengan komputer,buku,atau mesin pengajar.
d)     Metode studi kasus
Dalam teknik studi kasus,pelatih memberikan suatu kasus kepada peserta pengembangan.Kasus ini tidak disertai dengan data yang komplet atau sengaja disembunyikan,tujuannya agar peserta terbiasa mencari data/informasi dari pihak eksternal dalam memutuskan suatu kasus yang dihadapinya.Peserta ditugaskan untuk mengindentifikasi masalah,menganalisis situasi, dan merumuskan penyelesaiannya.
e)      Role playing
Teknik dalam metode ini,beberapa orang peserta ditunjukan untuk memainkan suatu peran dalam sebuah organisasi tiruan, jadi semacam sandiwara.
f)       Metode diskusi
Metode diskusi dilakukan dengan melatih peserta untuk berani memberikan pendapat dan rumusannya serta cara-cara bagaimana meyakinkan orang lain percaya terahadap pendapatnya.Peserta juga dilatih untuk menyadari bahwa tidak ada rumusan yang mutlak dan benar.
g)      Metode seminar
Metode seminar bertujuan mengembangkan keahliandan kecakapan peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang kontruktif mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Peserta dilatih agar dapat mempersepsi, mengevaluasi, dan memberikan saran-saran serta menerima atau menolak pendapat atau usul orang lain.
b.      Metode pendidikan (education method)
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Metode pendidikan menurut Andrew F. Sikula (198:243-274) adalah sebagai berikut :
1)      Training methods
Training method merupakan method pelatihan dalam kelas yang juga dapat digunakan sebagai metode pendidikan,karena manajer juga karyawan.Latihan dalam kelas itu seperti rapat,studi kasus, cermah, dan role playing.
2)      Under study
Under study adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung bagi seseorang yang di persiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
3)       Job rotation and planned progression
Job rotation adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan kejabatan lainnya secara periodik untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan.Teknik pelaksanaan planned progression sama dengan job rotation. Letak perbedaannya adalah setiap pemindahan tidak diikuti dengan kenaikan pangkat dan gaji, tetapi tugas dan tanggung jawab semakin besar.
4)      Coaching and counseling
Coaching adalah suatu metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya, sedangkan counseling adalah suatu pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya, dan aspirasinya.
5)      Junior board of executive or multiple management
Merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk kemudian direkomendasikan kepada manajer lini (top management).
6)      Commite assignment
Yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis, dan melaporkan suatu masalah kepada pimpinan.
7)      Business games
Business games(permainan bisnis)adalah pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing memecahkan masalah tertentu. Permainan disusun dengan aturan-aturan tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi atau studi operasi-operasi bisnis. Tujuannya untuk melatih para peserta dalam pengambilan keputusan yang baik pada situasi/ kondisi dan objek tertentu.
8)      Sensitivity training
Sensitivity training dimaksudkan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti tentang diri sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para karyawan,dan mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik.

5.      Kendala-kendala pengembangan

Kendala pengembangan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-kendala pengembangan akan menghambat lancarnya pelaksana latihan dan pendidikan, sehingga sasaran yang tercapai kurang memuaskan. Kendala-kendal pengembangan berkaitan dengan  :
a.       Peserta
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen,seperti pendidikan dasarnya, pengalamn kerja, usianya,. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap,persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajran yang diberikan berbeda.
b.      Pelatih dan instruktur
Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannya kepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat.
c.       Fasilitas pengembangan
Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang dan tidak baik.
d.      Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta bersangkutan.Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkannya yang tepat sangat sulit.
e.       Dana pengembangan
Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan





.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembinaan pegawai adalah segala usaha dan tujuan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi dengan efektif dan efesien.Ruang lingkup pembinaan meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan supervisi.Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya dan keduanya saling mengisi atau melengkapi.
Pembinaan pegawai juga memiliki dasar hukum yaitu PP No.53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil(PNS) serta Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pembinaan,dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja dan terdapat undang-undang lainnya.Pembinaan juga memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Dan pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis , teoritis,konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui latihan dan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis , teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode yang telah di tetapkan dalam program pengembangan perusahaan.Metode-metode pengembangan itu terdiri atas metode latihan atau training dan metode pendidikan.Didalam pengembangan pegawai juga terdapat beberapa kendala-kendala yang dihadapi seperti peserta itu sendiri dan lain-lain.

B. Saran

Penulis mengucapkan hamdallah karena dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan tepat waktu dan sebisa penulis.Apabila terjadi kesalahan dalam pengetikkan bahasa,huruf,ataupun kata-kata,penulis mohon minta maaf yang sebesar-besarnya.Untuk itu,penulis mengharapkan kritik dan saran dari si pembaca.Penulis sangat bersenang hati apabila pembaca mau berpartisipasi memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Barthos,Basir.2004.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:Bumi Aksara.




MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Manajemen Kurikulum ...