Thursday, March 15, 2018

Makalah Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran



KONSEP DASAR EVALUASI

PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui dengan evaluasi.
Setiap perbuatan dan tindakan dalam pendidikan selalu menghendaki hasil. Pendidik selalu berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih baik dan memuaskan dari hasil yang diperoleh sebelumnya, untuk menentukan dan membandingkan antara satu hasil dengan lainnya diperlukan adanya evaluasi.
 Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain sebagainya. untuk mengatasimasalah yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan ataupunkegagalan pada kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan datang.Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukan(input), proses sampaihasil (output) yang diperoleh.
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah sesuai dengantujuannya maka harus dilakukan umpan balik.
B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian evaluasi ?
2.      Bagaimana tujuan dan fungsi evaluasi ?
3.      Bagaimana makna evaluasi ?
4.      Bagaimana prinsip-prinsip evaluasi ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Memahami makna tentang Evaluasi Pembelajaran
2.      Memahami apa saja Evaluasi Pembelajaran.






BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Secara etimologis kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian terhadap sesuatu. Witherington secara singkat merumuskan bahwa an evaluation is a dedaration that samething has or class not have value. Kata evaluasi selalu melekat dalam proses pembelajaran, secara sederhana evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian terhadap peserta didik.
Tetapi makna ini kalau di definisikan secara terperinci mengandung arti yang berbeda-beda. Malahan kita akan dihadapkan pada istilah yang hampir sama tetapi berbeda artinya seperti evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes.
Pengertian evaluasi menurut para ahli:
1.      menurut Arifin (2012)
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas(nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.
2.      Menurut Yusuf (2000: 3)
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan di depan.
3.      menurut Jones (1994: 357)
evaluasi adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat program dalam spesifikasi 24 riteria, teknik pengukuran, metode analisis dan bentuk rekomendasi.
Jadi, evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran.

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
1.         Fungsi Evaluasi
Dalam tulisannya yang sudah klasik dan banyak dikutip orang yaitu Metodology of Evaluation, Scriven (1967) memformulasikan fungsi evaluasi dalam istilah formatif dan sumatif.
Formatif adalah fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang berkenaan dengan upaya untuk memperbaiki suatu kurikulum (Curriculum Improvement). Suatu hal mendasar yang perlu diketahui adalah fungsi formatif hanya dapat dilakukan pada waktu pengembangan dokumen kurikulum belum selesai. Fungsi formatif suatu evaluasi hanya dapat dilaksanakan ketika evaluasi itu berkenaan dengan proses dan bukan berfokus pada hasil.
Fungsi sumatif tidak dapat diterapkan ketika kurikulum masih berproses/masih cair (fluid), fungsi sumatif adalah fungsi kurikulum untuk memberikan pertimbangan terhadap hasil pengembangan kurikulum, hasil perkembangan kurikulum bisa berupa dokumen, hasil belajar ataupun dampak kurikulum terhadap sekolah dan masyarakat.  Dengan evaluasi kita dapat melokalisasi kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar. Bila evaluasi dilakukan dengan benar ia dapat mendorong anak-anak untuk belajar. Hasil evaluasi dapat digunakan juga untuk mempertimbangkan pembentukan kelompok belajar, sehingga belajar dapat lebih efektif.
Evaluasi dapat pula dijadikan bahan dalam membimbing kecerdasan murid dalam memilih bidang keilmuan/bidang pekerjaan. Pada umumnya evaluasi berguna dalam menentukan kedudukan dan kemajuan siswa.
Fungsi evaluasi pendidikan sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
1) Membuat kebijaksanaan dankeputusan
2) Menilai hasil yang dicapai para pelajar
3) Menilai kurikulum
4) Memberi kepercayaan kepada sekolah
5) Memonitor dana yang telah diberikan
6) Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Evaluasi memiliki tiga fungsi utama dalam analisis kebijakan, yaitu:
1. Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu telah dicapai.
2. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefenisikan dan mengoperasikan tujuan dan target.
3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang tidak memadai kinerja kebijakan yang dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan (Wahab, 2002: 51).

2.         Tujuan Evaluasi
Tujuan utama evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf perkembangan atau taraf pencapaian kegiatan belajar siswa.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah:
a.       Mengetahui kemajuan belajar siswa
b.      Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
c.       Mengetahui hasil belajar siswa
d.      Mengadakan seleksi
e.       Mengetahui kelemahan/kesulitan belajar siswa
f.       Memberi bantuan dalam pemilihan jurusan
g.      Memberi bantuan dalam kegiatan belajar siswa
h.      Memberi bantuan dalam mengelompokkan siswa
i.        Memberi motovasi pelajar
j.        Mengetahui efektifitas mengajar guru
k.      Mengetahui efisiensi mengajar guru
l.        Memberi bukti untuk laporan kepada orang tua/masyarakat
m.    Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran.
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkap pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Tindak lanjut tersebut merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa:
1.      Penempatan pada tempat yang tepat
2.      Pemberian umpan balik
3.      Diagnosis kesulitan belajar siswa
4.      Penentuan kelulusan
C. Makna Evaluasi
Evaluasi mempunyai makna bagi berbagai pihak, evaluasi hasil belajar siswa bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran, terutama siswa, guru, pembimbing/penyuluh sekolah dan orang tua siswa.
1. Makna bagi siswa
Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana ia telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Dengan informasi ini siswa dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai. Ada 2 kemungkinan siswa mengambil langkah yang sesuai tersebut:
a. Hasil evaluasi tidak memuaskan
Apabila ternyata hasil evaluasi menunjukkan siswa itu belum mencapai tujuan intruksional yang diinginkan ia dapat di motivasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencari upaya untuk menutup kekurangannya itu.
b. Hasil evaluasi memuaskan
Apabila hasil evaluasi memuaskan siswa, siswa terdorong untuk mengulangi/bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan yang sama di waktu yang akan datang.
2.  Makna bagi guru
Hasil evaluasi memberika petunjuk bagi guru mengenai keadaan siswa, materi pengajaran dan metode mengajarnya.
3. Makna bagi pembimbing/penyuluh
Bimbingan dan penyuluhan umumnya diarahkan kepada usaha peningkatan daya serap siswa serta penyesuaian siswa dengan lingkungannya. Upaya bimbingan dan penyuluhan akanlebih terarah kepada tujuannya. Apabila ditunjang oleh informasi yang akurat tentang siswa, baik dari segi intelektualnya maupun dari segi emosionalnya.
4. Makna bagi sekolah
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan pula oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah. Efektivitas kegiatan belajar mengajar yang di prasyaratkan antara lain oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah itu diperoleh informasinya melalui evaluasi.
5. Makna bagi orang tua siswa
Semua orang tua ingin emlihat sejauh mana tingkat kemajuan yang di capai anaknya di sekolah, tapi pengetahuan itupun tidak menjamin adanya upaya dari mereka untuk pengetahuan kemajuan anaknya. Oleh karena itu, setiap semester sekolah memberikan laporan kemajuan siswa kepada orang tuanya dalam bentuk buku rapor.
D. Prinsip-prinsip Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaanya berpegang pada tiga prinsip dasar, yakni :
1. Prinsip Keseluruhan (Komprehensif)
Dengan prinsip keseluruhan ini, dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar dapat apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh.
Dalam evaluasi belajar ada tiga aspek yang harus diungkap yakni aspek kognitif, Berfikir, sikap atau nilai dan aspek ketrampilan yang kesemuanya melakat dalam diri setiap individu peserta didik.
Dengan prinsip menyeluruh ini, diharapkan pendidik sebagai evaluator dapat mengerti dana memahami bahan-bahan keterangan dan informasi lengkap menganai keadaan subjek peserta didik yang dijadikan sasaran evaluasi.
2. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
Menurut prinsip ini evalusi yang baik adalah evaluasi yang dilakukan sambung menyambung dari waktu ke waktu, teratur, terencana dan terjadwal. Hal positif yang dapat didapat dari pengaplikasiannya adalah pendidik dapat menerima informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan yang mereka tempuh.
3. Prinsip Objektivitas
Dalam pelaksanaanya evaluator harus senantiasa berfikir dan bertindak wajar menurut keadaan yang wajar tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subjektif. Jika yang terjadi adalah sebaliknya maka akan mempengaruhi kemurinian dari hasil evaluasi sendiri.
Dalam buku Penilaian berbasis kelas yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan menyebutkan bahwa Prinsip umum penilaian Berbasis kelas ada banyak sekali diantaranya:
a.         Valid. Penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya dan shohih. Ada empat jenis validitas yakni validitas isi, validitas bangun pengertian, validitasramalan, dan validitas persamaan.
b.        Mendidik. Penilaian harus memberikan sumbangan yang positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa,dirasakan sebagai penghargaan yang memotivasi bagi siswa berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan yasil belajar yang kurang maksimal.
c.         Adil dan Objektif. Penilaian harus adil terhadap semua siswa dan tidak membedamembedakan latar belakang dari siswa.
d.        Terbuka. Kriteria Penilaian hendaknya terbuka bagi semua kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepetingan.
e.         Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan teratur terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran terkait perkembangan hasil belajar siswa.
f.         Menyeluruh. Penilaian hasil belajar siswa hendaknya dilakukan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta berdasarkan berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti dan hasil belajar siswa
g.        Bermakna. Penilaian idealnya mudan difahami dan ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa, selain untuk mengadakan perbaikan. Oleh karena itu, kegiatan evaluasi hendaknya memperhatikan konsep dasar evaluasi yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Konsep dasar evaluasi yang harus dikuasai oleh pendidik (guru) ataupun calon pendidik (calon guru) adalah pengertian dasar tentang evaluasi, tujuan evaluasi, fungsi evaluasi, makna evaluasi, dan prinsip-prinsip evaluasi yang telah diuraikan di atas. Tanpa mengetahui konsep dasar evaluasi seorang pendidik (guru) tidak akan dapat menyusun suatu alat evaluasi. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendasar tentang konsep dasar evaluasi.
B.     Saran
Dari pembahasan diatas, maka menandakan bahwa evaluasi pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan oleh seorang guru sendirian, namun semua guru. Untuk itu, pemahaman tentang konsep dasar evaluasi dan pembalajaran sangat diperlukan oleh guru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang baik, efektif, dan efisisien.






DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya
Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Manajemen Kurikulum ...