Contoh Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)
RANCANGAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
I.
Nama Sekolah : SMKN 1 RAJIN
Mata Pelajaran : DASAR
KEJURUAN
Kelas/Semester : X / 1
Program : Program Keahlian Akuntansi
Standar Kompetensi :
Pengetahuan Dasar Akuntansi
Kompetensi
Dasar : Pengertian Ruang Lingkup Akuntansi
Waktu : 2 x 45 Menit
II. Indikator
1.
Siswa mampu menjelaskan pengertian akuntansi
2.
Siswa mampu menjelaskan bidang-bidang akuntansi
3.
Siswa mampu mengemukakan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi
4. Siswa mampu menjelaskan
profesi akuntansi
IV.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Siswa mampu menjelaskan
pengertian akuntansi menurut pendapatnya sendiri
A B C
setelah
membaca beberapa bahan ajar
D
2. Setelah mendengar
penjelasan guru siswa dapat memilih bidang-bidang
C A B
Akuntansi minimal
5 bidang
D
3. Siswa dapat mengulang
pihak-pihak yang membutuhkan informasi setelah
A B
mendengar
penjelasan guru dengan benar
C D
1.
Siswa dapat menjelaskan
pengertian profesi akuntansi dengan benar setelah
A B D
membaca bahan
ajar
C
V.
Materi
1.
Pengertian Akuntansi
Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan
ditemukannya sistem pembukuan berpasangan oleh pedagang-pedagang Venesia
yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Pencatatan
berpasangan merupakan cara pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu
―debet dan kredit‖ yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Berikut ini merupakan pengertian akuntansi menurut
para ahli:
a. Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (2007:4)
menyatakan bahwa: akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis,memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
para pengambil keputusan.
b. Menurut pendapat Mattessich (1997) bahwa pencatatan
berpasangan sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita
kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat
dikemukakan sebagai berikut. Sistem pencatatan berpasangan telah
disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam
bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,
Italia dengan judul “Summa de Arithmatica Geometrica, Proportioni et
Proportionalita” yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti.
c.
Menurut
Abu Bakar A dan Wibowo, akuntansi adalah suatu proses
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transkasi
ekonomi dari substansi atau perusahaan.
d.
Kieso
dan Weygandt menytatakan bahwa akuntansi
adalah suatu sistem informasi yang tugasnya adalah untuk mengidetifikasi, melakukan
pencatatan dan mengkomunikasikan segala kejadian ekonomi dari suatu organisasi
ke pihak yang mempunyai kepentingan.
e.
American Institute of Certified
Public Accountant : akuntansi merupakan suatu bentuk
seni mencatat, mengikhtisarkan dan mengelola dengan proses tertentu dan dalam
ukuran moneter dan transaksi serta kejadian-kejadian yang biasanya bersifat
keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.
Berdasarkan pengertian akuntansi yang telah
dikemukan di atas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan kejadian-kejadian ekonomi suatu
organisasi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi
para pemakainya.
2. Bidang-Bidang Akuntansi
Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain,
akuntansi juga mempunyai bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perkembangan
zaman. Pembahasan mengenai bidang-bidang akuntansi banyak diambil dari Guideline on The Core of Konowledge
Professional Subjects; International Federation of Accountants; Now York; 1984.
Kecenderungan untuk sosialisasi disebabkan oleh
perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya
pengaturan-pengaturan oleh Pemerintah terhadap kegiatan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajauan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang
tinggi dalam spesialiasi tertentu.Berikut ini adalah bidang- bidang dalam
Akuntansi:
a.
Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting).
Bidang
ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi, secara keseluruhan. Ia
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan.
Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak
macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Hal yang penting untuk
diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah
aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar
Akuntansi Keuangan”. Adalah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti
standard akuntansi keuangan tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Standard akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam
bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
b. Auditing
Bidang
ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi
yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang
dapat dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau
peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan. Konsep yang
mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa. Konsep
lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup
dan relevan. Pengumpulan bukti, bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi
dilakukan melalui pengujian terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur
pemeriksaan lainnya.
Dalam
melakukan audit, akuntan tunduk pada standard auditing dan kode etik akuntan.
Standard auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama yang
diberikan oleh akuntan public. Tetapi disamping akuntan public, hampir semua
perusahaan besar juga mempekerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa
intern (Internal auditor). Salah satu
tugas utama dari pemeriksa intern adalah menentukan sampai sejauh mana
tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
c.
Akuntansi
Manajemen (Management Accounting)
Titik
sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan.
Beberapa kegunaan dari akuntansi
manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan
menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui
aktivitas yang dijalankan merupakan trend baru dalam akuntansi manajemen.
Keguanaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat,
misalnya dalam hal yang diperlukan, akuntasi manajemen tidak membatasi diri
pada data historis saja. Ada kalanya digunakan data yang baru terjadi dan
bahkan data taksiran di masa datang.
Disamping
itu, pemecahan masalah akuntansi manajemen kadang memerlukan bantuan disiplin
ilmu lain, misalnya: teori organisasi, ilmu perilaku, dan teori informasi.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, akuntan public telah mengembangkan penyediaan
jasa konsultasi bisnis serta jasa konsultasi ekonomi dan keuangan. Jasa-jasa
tersebut banyak mendasarkan pada pengetahuan tentang akuntansi manajemen.
d.
Akuntansi
Biaya (Cost Accounting
Bidang
ini menekankan pada penetapan dan control atas biaya. Ia terutama berhubungan
dengan biaya produksi suatu barang, tetapi perhatian yang makin meningkat mulai
diberikan atas biaya distribusi. Bahkan akuntansi biaya telah mengarah pada
penetapan biaya berdasarkan aktivitas. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan
dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan
terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi-manajemen sebagai alat control
atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana di masa
mendatang.
e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Laporan
akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk
tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan
kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak,
konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan
melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak. Oleh karena setiap perusahaan
akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui
konsep, metode, dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Di samping itu,
peraturan perpajakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha
yang akan dilkakukan perusahaan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat
berperan dalam hal perencanaan pajak (tax
planning), pelaksanaan peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan
dihadapan kantor pajak.
Tugas
akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah memberi nasihat tentang
bagaimana meminimalisasi pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan.
Nasihat-nasihat tersebut di antaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha,
metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi. Dalam
pelaksanaan peraturan perpajakan seorang akuntan dapat membantu dalam
perhitungan pajak yang terutang, mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan
(SPT) dan kegiatan-kegiatan administrasi perpajakan lainnya. jasa mewakili
perusahaan berkaitan dengan kegiatan pengurusan masalah perpajakan yang
memerlukan hubungan langsung dengan pihak pajak.
f. Sistem Inforamsi (Information System)
Bidang
ini menyediakan inforamsi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses
informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham,
kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak
lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan
mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat
ditangani. Beberapa aspek dari suatu sistem adalah bahwa ia harus dapat
menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan
pada tingkat akurasi yang wajar.
Perlu
diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak. Bidang ini berhubungan dengan
perencanaan serta pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan
maupun non-keuangan. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk
melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa sehingga terdapat adanya
“pengendalian intern” dan sedapat mungkin mendapatkan arus laporan yang efisien
dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Ia juga
harus mengetahui tentang penggunaan dan kegunaan dari beberapa peralatan
pemrosesan data (data processing
equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
g. Penganggaran (Budgeting)
Bidang ini
berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan
untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengontrolannya.
Anggaran adalah saran untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang
terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya,
maka ia dapat merupakan alat control di dalam perusahaan.
h. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Bidang
ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang
terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek
kepengurusan dari administrai keuangan Negara. Di samping itu, bidang ini
mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran Negara. Termasuk di
dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
i.
Accounting System / Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah bidang
akuntansi yang berkaitan dengan pembuatan prosedur akuntansi ataupun
alat-alat pendukungnya yang diikuti dengan penentuan langkah kedepannya yang di
dalamnya ada pengumpulan data serta pelaporan Dengan adanya sistem informasi
dapat memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan.
j. International Accounting / Akuntansi Internasional
Akuntansi
Intenrasional adalah bidang akuntansi yang meliputi
masalah-masalah yang terjadi dalam transaksi perdagangan internasional / lintas
negara yang pada umumnya terjadi di perusahaan-perusahaan multi nasional.
3.
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi
Akuntasi
Hasil dari proses kegiatan akuntansi adalah
informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan (stakeholder).
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan
akuntansi adalah:
1. Pihak intern
1. Pihak intern
Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi
keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui
perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka
dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan.
Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan
untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk
memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah.
2. Pihak ekstern
a.
Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar
untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai
kinerja dari manajemen perusahaan.
b.
Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar
oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan
yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga
dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan
kewajibannya (utang/pinjaman).
c.
Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam
berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan
memberikan keuntungan atau tidak.
d.
Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar
dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan
juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan
serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. Pihak-pihak lain
Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang
membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga
sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk
memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan
apakah jadi bekerjasama atau tidak.
Berikut adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi.
a. Para pemilik dan calon pemilik
perusahaan
Pemilik perusahaan memiliki resiko dan hasil atas
investasi modal ke dalam perusahaan,. Mereka membutuhkan informasi akuntansi
untuk membantu dalam memutuskan membeli, menahan, dan menjual investasi mereka.
Sebagai pemilik perusahaan (persero), mereka akan menilai perusahaan yang akan
memberikan bagian laba (deviden) yang lebih menguntungkan atas investasi
modalnya dan sebagai bahan masukan dalam menilai kinerja pihak manajemen dalam
pengelolaan usaha. Selain itu Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b.
Manajer
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi
akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
c.
Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai perusahaan sangat berkepentingan untuk
mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak
pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi)
serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan
perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.
Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan
untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam
prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan
menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
e.
Kreditur
Kreditur berkepentingan dengan data akuntansi, karena
kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah
yang dipilih kreditur adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman
beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditur sangat
berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
f.
Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi
akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
g.
Organisasi Nirlaba
Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba,
organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan
penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
h.
Pemakai lainnya
Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya
seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan
kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan
dimana mereka bekerja.
4. Profesi akuntansi
Profesi
akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang
bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam
arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit,
akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi
Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia
harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai
pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi
adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki bidang ilmu yang
ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2.
Memiliki kode etik sebagai
pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3.
Berhimpun dalam suatu
organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4.
Bekerja bukan dengan motif
komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi
Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis
jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin
bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan
bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang
hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai
berikut:
a.
Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan
eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor
akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang
bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang
akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin
dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan
(audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa
penyusunan sistem manajemen.
b.
Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan
atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf
biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas
mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada
pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan,
menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d.
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam
pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi,
mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah
memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas
Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau
perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang
telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian
Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi
Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
e.
Profesi
Akuntansi Luar Negeri
1)
Profesi
CFA
Perkembangan
yang pesat dari investasi dan keuangan di dunia membutuhkan suatu standar untuk
investor dan pemilik perusahaan untuk merekrut profesional dalam bidang
investasi dan keuangan. Chartered Financial Analyst (CFA®) adalah sertifikasi
profesi paling terkemuka untuk profesional yang bekerja di bidang keuangan dan
investasi. Di Amerika Serikat, memiliki sertifikasi profesi CFA merupakan
pencapaian yang sangat tinggi karena material yang diujikan sangat dalam dan
praktis dibandingkan dengan gelar lainnya.
2) Persyaratan CFA
CFA
pertama kali diberikan pada tahun 1963. CFA didukung oleh CFA Institute yang
memberikan gelar sertifikasi profesi ini untuk profesional di bidang investasi
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
I.
Profesi
(profession)
Pemegang
gelar sertifikasi CFA harus memiliki pengalaman profesional sekurang-kurangnya
empat tahun dalam industri proses pengambilan keputusan di bidang investasi.
II.
Pendidikan
(education)
Secara berurutan
menyelesaikan ujian Level I, Level II, dan Level III (masing-masing selama 6
jam).
III.
Etika
(ethics)
Pemegang
gelar sertifikasi CFA harus setuju dan terikat oleh kode etik yang atur oleh
CFA Institute dan standar profesi yang dilaksanakan.
3)
Profesi CIA
Internal
Audit adalah proses penilaian independen yang diadakan oleh sebuah organisasi
untuk memastikan dan mengevaluasi apakah operasional organisasinya telah berjalan
sesuai dengan rencana. Certified Internal Auditor (CIA) merupakan satu-satunya
sertifikasi bidang internal audit yang diakui secara internasional. Sertifikasi
yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA) ini telah
berkembang dan dijadikan sebagai pengakuan atas integritas, professionalisme
dan kompetensi pemegangnya di bidang internal audit. Orang yang memiliki
sertfikasi CIA akan mendapat pengakuan yang tinggi karena sejauh ini program
CIA terkenal memiliki standar pengetahuan, integritas dan profesionalisme yang
tinggi pula. Ujian CIA dirancang untuk mengukur kompetensi teknis dasar dari
internal auditor, antara lain: Pengetahuan teknis dan aplikasi dari pengetahuan
tersebut; Pemahaman tanggung jawab profesional; Latihan terhadap keputusan yang
baik.
4) Profesi CPA
Ujian Certified
Public Accountant (CPA) merupakan sistem penyaringan yang baku bagi mereka yang
akan berpraktik sebagai akuntan publik maupun untuk mereka yang ingin
mendapatkan sertifikasi atas kompetensi di bidang akuntansi dengan memperoleh
gelar CPA (Certified Public Accountant). Khusus untuk profesi Akuntan Publik,
departemen Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan suatu ketentuan yang
mensyaratkan bagi calon Akuntan Publik untuk lulus dari CPA. Keputusan tersebut
telah dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997 jo 470/KMK.017/1999 tanggal 4 Oktober
1999.
5) CISA
Certified
Information System Auditors (CISA) adalah program sertifikasi yang menggabungkan
antara dunia akuntansi dengan teknologi informasi. Program sertifikasi yang
telah disponsori sejak tahun 1978 oleh ICASA ( Information System Audit anda
Control Assotiation) ini telah menjadi standar pencapaian di bidang information
System Audit, control and security professional yang sudah diterima secara
global. Dengan makin meningkatnya penggunaan teknologi informasi di seluruh
dunia, maka kesempatan kerja di dalam bidan ini semakin besar.
Bertumbuhnya
permintaan akan pekerja profesional yang memiliki keahlian audit. Kontrol dan
keamanan dalam teknologi informasi, CISA adalah program sertifikasi yang
diutamakan oleh individual dan organisasi di seluruh dunia. Di Indonesia ujian
ini dilakukan oleh ISACA chapter Indonesia.
Prinsip
etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan
(IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan
hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
a. Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan
tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan
moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
b. Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati
kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
c. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam
memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
d. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap
akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan.
e. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus
melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa
klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten
berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
f. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
g. Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk
berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
h. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya
harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
Sumber Referensi Materi :
Halim, A. 2003. Auditing I (Dasar-Dasar Audit Laporan
Keuangan). Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kasmir,2002, pengantar akuntansi
keuangan lainnya, 6th Ed, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sugiri, Slamet. 2000. Akuntansi
Pengantar 1. Edisi ketujuh. Yogyakarta : UPT STIM YKPN.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi:
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Suyanto, thomas.1989, pengantar
akuntansi, PT Gramedia, Jakarta
VI ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR
a. Kisi-kisi Soal
No
|
INDIKATOR
|
Aspek
|
Proporsi
|
Bentuk soal
|
Jumlah
|
||||
Tes
|
Nontes
|
||||||||
B-S
|
Esay
|
PGB
|
PGA
|
||||||
1
|
Siswa mampu menjelaskan pengertian akuntansi menurut
pendapatnya sendiri setelah membaca beberapa bahan ajar
|
Kognitif
|
10%
|
1
|
1
|
1
|
|
|
3
|
2
|
Setelah mendengar penjelasan guru siswa dapat
memilih bidang-bidang akuntansi minimal 5 bidang
|
Afektif
|
25%
|
|
2
|
5
|
1
|
|
7
|
3
|
Siswa dapat mengulang pihak-pihak yang membutuhkan
informasi setelah mendengar penjelasan guru dengan benar
|
Kognitif
|
30%
|
|
4
|
5
|
|
|
9
|
4
|
Siswa mampu menyebutkan profesi akuntansi dengan
tepat setelah membaca buku ajar
|
Kognitif
|
35%
|
|
2
|
8
|
|
|
11
|
JUMLAH
|
100%
|
1
|
9
|
19
|
1
|
|
30
|
VII Evaluasi
Untuk Soal nomor 1
Bacalah
pernyataan dibawah ini dengan cermat. Jika pernyataan dibawah ini benar,
silangi huruf B dan jika pernyataan dibawah ini salahsilangi huruf S.
1.
akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi untuk membuat
pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi para pemakainya. (B-S)
Untuk soal nomor 2-10
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
2. Jelaskan
pengertian akuntansi menurut pendapat sendiri!
3. Sebutkan
bidang-biadang akuntansi yang anda ketahui minimal 5 bidang!
4. Jelaskan
pengertian dari akuntansi internasional!
5. Sebutkanlah
pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi yang anda ketahui minimal 4!
6.
Jelaskanlah pengertian dari pihak intern beserta
contohnya!
7.
Jelaskan kenapa manager perlu ada dalam pihak-pihak
yang membutuhkan informasi akuntansi!
8.
Kemukakanlah apa yang menjadi tujuan dari organisasi
nirlaba!
9.
Jelaskan pengertian profesi akuntansi!
10. Jelaskan
ciri-ciri dari profesi akuntansi!
Untuk soal nomor 11-29
Bacalah
soal-soal dibawah ini dengan cermat, jawablah soal-soal dibawah ini dengan cara
menyilangi A, B, C, atau D yang menurut anda paling benar!
11. Suatu proses mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan terhadap semua transkasi ekonomi dari substansi atau
perusahaan, merupakan pengertian akuntansi menurut....
A.
Mattessich
B.
Abu Bakar A
dan Wibowo
C.
Kieso dan
Weygandt
D.
Charles T. Horngren, dan Walter
T.Harrison
12. Berikut ini yang bukan bidang-bidang akuntansi
adalah....
A.
Akuntansi
keuangan
B.
Akuntansi
manajemen
C.
Akuntansi
biaya
D.
Akuntansi
produk
13. Memastikan ketaatan
terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan
efektivitas suatu kegiatan, hal ini
merupakan contoh dari biang akuntansi.....
A.
Auditing
B.
biaya
C.
internasional
D.
perpajakan
14. Akuntansi yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pernerpan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berjalannya system pengendalian intern
untuk mendukung pendapatnya atas laporan keuangan suatu perusahaan adalah..
A.
Akuntan perpajakan
B.
Akuntan public
C.
Akuntan pemerintahan
D.
Akuntan intern
15. Bidang
akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi perusahaan adalah....
A.
Akuntansi
keuangan
B.
Akuntansi
pemeriksaan
C.
Akuntansi
manajemen
D.
Akuntansi
biaya
16. Pihak yang memerlukan informasi akuntansi untuk
memutuskan apakah perusahaan mampu memberikan keuntungan atas investasi yang
ditanamkan adalah..
A.
Kurator
B.
Auditor
C.
Kreditur
D.
investor
17. Informasi akuntansi untuk
penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai
perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan, adalah kegunaan informasi akuntansi bagi...
A.
Manager
B.
Investor
C.
Pegawai
D.
Pemilik
18. Berikut ini yang bukan merupakan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi yaitu...
A.
Investor
B.
Peserta didik
C.
Manager
D.
Pegawai
perusahaan
19. Dalam akuntansi terdapat pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi, dibawah ini yang termasuk pihak internal
adalah...
A.
Manajemen
B.
Investor
C.
Kreditur
D.
Pemerintah
20. Pihak yang berkepentingan
dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit
kepada calon nasabahnya adalah..
A.
Kreditur
B.
Pemegang
saham
C.
Investor
D.
karyawan
21. Bidang akuntansi yang digunakan sebagai informasi
yang ditujukan bagi pihak luar dengan menggunakan prinsip-prinsip pada standar
akuntansi keuangan adalah...
A.
Akuntansi
manajemen
B.
Sistem
akuntansi
C.
Akuntansi
keuangan
D.
Akuntansi
biaya
22. Semua bidang pekerjaan
yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, merupakan pengertian dari...
A.
Akuntansi
B.
Bidang
akuntansi
C.
Prinsip
akuntansi
D.
Profesi akuntansi
23. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur
tingkah laku anggotanya dala profesi, merupakan ciri-ciri dari..
A.
Keuangan
B.
Profesi
akuntasi
C.
Bidang
akuntansi
D.
Manajemen
24. Nilai-nilai perilaku yng ditunjukkan oleh
seseorang atau organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan
disebut..
A.
Etika
B.
Moral
C.
Individual
D.
Profesional
25. CISA merupakan singkatan dari..
A.
Certificate
international system auditing
B.
Certified
information system accounting
C.
Certified
information system auditors
D.
Certificate information
system assosiation
26. Berikut ini yang bukan termasuk dalam persyaratan
CFA, adalah...
A.
Profesi
B.
Pendidikan
C.
Etika
D.
Usia
27. Akuntan independen yang
memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, adalah...
A.
Akuntan
intern
B.
Akuntan
publik
C.
Akuntan pemerintah
D.
Akuntan
pendidik
28. Ada berapakah ciri-ciri profesi akuntan...
A.
2
B.
3
C.
4
D.
5
29. Lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari
pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen, merupakan pengertian profesi akuntan secara...
A.
Luas
B.
Umum
C.
Khusus
D.
Sempit
Untuk soal nomor 30 silangilah
A.
Jika 1,
2, dan 3 benar
B.
Jika 1
dan 2 benar
C.
Jika 3
dan 4 benar
D.
Jika 4
benar
E.
Jika
semuanya benar
30. Yang
merupakan bidang-bidang akuntasi adalah....
(1)
Bidang keuangan
(2)
Bidang biaya
(3) Bidang perpajakan
(4) bidang pendidikan
IV.
Strategi Pembelajaran
No
|
Tahapan
|
Indikator
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Media/ Alat
|
Ket
|
||
Guru
|
Siswa
|
Guru
|
Siswa
|
|||||
I.
|
Pendahuluan
|
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
|
Menjelaskan tujuan pembelajaran
|
Mendengarkan penjelasan guru
|
5’
|
5’
|
-
|
|
II.
|
Inti
|
1. Pengertian
akuntansi
|
Menanyakan tentang pengertian akuntansi
|
Menjawab pertanyaan guru tentang pengertian
akuntansi
|
10’
|
5’
|
Bahan ajar
|
|
2.
Bidang-bidang Akuntansi
|
Menanyakan tentang bidang-bidang akuntansi
|
Menjawab pertanyaan guru tentang bidang-bidang
akuntansi
|
10’
|
10’
|
Infokus
|
|
||
3.
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi
|
Bertanya kepada siswa tentang pihak-pihak yang
membutuhkan informasi
|
Menjawab pertanyaan guru tentang pihak-pihak yang
membutuhkan informasi
|
10’
|
10’
|
Infokus
|
|
||
4.
Profesi akuntansi
|
Bertanya kepada siswa tentang profesi akuntansi
|
Menjawab pertanyaan guru tentang profesi akuntansi
|
5’
|
10’
|
Bahan ajar
|
|
||
III
|
Penutup
|
Menyimpulkan hasil pembelajaran
|
Membantu siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran
|
Menyimpulkan hasil pembelajaran
|
5’
|
5’
|
|
|
No comments:
Post a Comment