Thursday, December 7, 2017

Contoh RPP

Contoh Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)





RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

I.         Nama Sekolah                    : SMKN 1 RAJIN
Mata Pelajaran                    :  DASAR KEJURUAN
Kelas/Semester                   :  X / 1
Program                              :  Program Keahlian Akuntansi
Standar Kompetensi           :  Pengetahuan Dasar Akuntansi
Kompetensi Dasar             :  Pengertian Ruang Lingkup Akuntansi
Waktu                                 : 2 x 45 Menit

II.      Indikator
1.      Siswa mampu menjelaskan pengertian akuntansi
2.      Siswa mampu menjelaskan bidang-bidang akuntansi
3.      Siswa mampu mengemukakan pihak-pihak yang membutuhkan informasi
4.      Siswa mampu menjelaskan profesi akuntansi


IV.      Tujuan Instruksional Khusus
1.      Siswa mampu menjelaskan pengertian akuntansi menurut pendapatnya sendiri  
  A                         B                                                   C
setelah membaca beberapa bahan ajar
            D                                             

2.      Setelah mendengar penjelasan guru siswa dapat memilih bidang-bidang  
                     C                                         A                     B                                              
Akuntansi minimal 5 bidang
                                  D
    
3.      Siswa dapat mengulang pihak-pihak yang membutuhkan informasi setelah
   A                     B                                                                             
mendengar penjelasan guru dengan benar
                                    C                           D              

1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian profesi akuntansi dengan benar setelah
   A                      B                                                                      D                           
membaca bahan ajar
                        C
V.         Materi
1.      Pengertian Akuntansi
Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan  berpasangan oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Pencatatan berpasangan merupakan cara pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu ―debet dan kredit‖ yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Berikut ini merupakan pengertian akuntansi menurut para ahli:
a.       Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (2007:4) menyatakan bahwa: akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
b.      Menurut pendapat Mattessich (1997) bahwa pencatatan berpasangan sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata  buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Sistem pencatatan  berpasangan telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam  bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti.
c.       Menurut Abu Bakar A dan Wibowo, akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transkasi ekonomi dari substansi atau perusahaan.
d.      Kieso dan Weygandt menytatakan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi yang tugasnya adalah untuk mengidetifikasi, melakukan pencatatan dan mengkomunikasikan segala kejadian ekonomi dari suatu organisasi ke pihak yang mempunyai kepentingan.
e.       American Institute of Certified Public Accountant : akuntansi merupakan suatu bentuk seni mencatat, mengikhtisarkan dan mengelola dengan proses tertentu dan dalam ukuran moneter dan transaksi serta kejadian-kejadian yang biasanya bersifat keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.
Berdasarkan pengertian akuntansi yang telah dikemukan di atas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi para pemakainya.
2.      Bidang-Bidang Akuntansi
Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain, akuntansi juga mempunyai bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perkembangan zaman. Pembahasan mengenai bidang-bidang akuntansi banyak diambil dari Guideline on The Core of Konowledge Professional Subjects; International Federation of Accountants; Now York; 1984.
Kecenderungan untuk sosialisasi disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh Pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajauan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialiasi tertentu.Berikut ini adalah bidang- bidang dalam Akuntansi:
a.       Akuntansi Keuangan (Financial Accounting).
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi, secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Hal yang penting untuk diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar Akuntansi Keuangan”. Adalah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti standard akuntansi keuangan tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Standard akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
b.      Auditing
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa. Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan. Pengumpulan bukti, bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya.
Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standard auditing dan kode etik akuntan. Standard auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama yang diberikan oleh akuntan public. Tetapi disamping akuntan public, hampir semua perusahaan besar juga mempekerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa intern (Internal auditor). Salah satu tugas utama dari pemeriksa intern adalah menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
c.         Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Beberapa  kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan merupakan trend baru dalam akuntansi manajemen. Keguanaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal yang diperlukan, akuntasi manajemen tidak membatasi diri pada data historis saja. Ada kalanya digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran di masa datang.
Disamping itu, pemecahan masalah akuntansi manajemen kadang memerlukan bantuan disiplin ilmu lain, misalnya: teori organisasi, ilmu perilaku, dan teori informasi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, akuntan public telah mengembangkan penyediaan jasa konsultasi bisnis serta jasa konsultasi ekonomi dan keuangan. Jasa-jasa tersebut banyak mendasarkan pada pengetahuan tentang akuntansi manajemen.
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting
Bidang ini menekankan pada penetapan dan control atas biaya. Ia terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang, tetapi perhatian yang makin meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Bahkan akuntansi biaya telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi-manajemen sebagai alat control atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana di masa mendatang.
e.       Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak. Oleh karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode, dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Di samping itu, peraturan perpajakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha yang akan dilkakukan perusahaan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak.
Tugas akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisasi pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan. Nasihat-nasihat tersebut di antaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi. Dalam pelaksanaan peraturan perpajakan seorang akuntan dapat membantu dalam perhitungan pajak yang terutang, mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan kegiatan-kegiatan administrasi perpajakan lainnya. jasa mewakili perusahaan berkaitan dengan kegiatan pengurusan masalah perpajakan yang memerlukan hubungan langsung dengan pihak pajak.
f.       Sistem Inforamsi (Information System)
Bidang ini menyediakan inforamsi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dari suatu sistem adalah bahwa ia harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar.
Perlu diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak. Bidang ini berhubungan dengan perencanaan serta pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-keuangan. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa sehingga terdapat adanya “pengendalian intern” dan sedapat mungkin mendapatkan arus laporan yang efisien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Ia juga harus mengetahui tentang penggunaan dan kegunaan dari beberapa peralatan pemrosesan data (data processing equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
g.      Penganggaran (Budgeting)
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengontrolannya. Anggaran adalah saran untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat control di dalam perusahaan.
h.      Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrai keuangan Negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran Negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
i.        Accounting System / Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pembuatan prosedur akuntansi ataupun alat-alat pendukungnya yang diikuti dengan penentuan langkah kedepannya yang di dalamnya ada pengumpulan data serta pelaporan Dengan adanya sistem informasi dapat memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan.

j.        International AccountingAkuntansi Internasional

Akuntansi Intenrasional adalah bidang akuntansi yang meliputi masalah-masalah yang terjadi dalam transaksi perdagangan internasional / lintas negara yang pada umumnya terjadi di perusahaan-perusahaan multi nasional.
3.      Pihak-pihak yang membutuhkan informasi Akuntasi
Hasil dari proses kegiatan akuntansi adalah informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder).
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan akuntansi adalah:
1. Pihak intern
Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan.
Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah.
2. Pihak ekstern
a.       Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan.
b.      Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman).
c.       Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak.
d.      Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. Pihak-pihak lain
Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan apakah jadi bekerjasama atau tidak.

Berikut adalah pihak-pihak yang berkepentingan  dengan informasi akuntansi.
a.       Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan memiliki resiko dan hasil atas investasi modal ke dalam perusahaan,. Mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu dalam memutuskan membeli, menahan, dan menjual investasi mereka. Sebagai pemilik perusahaan (persero), mereka akan menilai perusahaan yang akan memberikan bagian laba (deviden) yang lebih menguntungkan atas investasi modalnya dan sebagai bahan masukan dalam menilai kinerja pihak manajemen dalam pengelolaan usaha. Selain itu Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b.        Manajer
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
c.         Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai perusahaan sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.        Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
e.         Kreditur
Kreditur berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditur adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditur sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
f.         Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
g.        Organisasi Nirlaba
Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
h.        Pemakai lainnya
Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta  mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
4.      Profesi akuntansi
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi adalah sebagai berikut:
1.       Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2.      Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3.       Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4.       Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b.      Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
c.       Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d.      Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
e.       Profesi Akuntansi Luar Negeri
1)      Profesi CFA
Perkembangan yang pesat dari investasi dan keuangan di dunia membutuhkan suatu standar untuk investor dan pemilik perusahaan untuk merekrut profesional dalam bidang investasi dan keuangan. Chartered Financial Analyst (CFA®) adalah sertifikasi profesi paling terkemuka untuk profesional yang bekerja di bidang keuangan dan investasi. Di Amerika Serikat, memiliki sertifikasi profesi CFA merupakan pencapaian yang sangat tinggi karena material yang diujikan sangat dalam dan praktis dibandingkan dengan gelar lainnya.
2)      Persyaratan CFA
CFA pertama kali diberikan pada tahun 1963. CFA didukung oleh CFA Institute yang memberikan gelar sertifikasi profesi ini untuk profesional di bidang investasi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
                                                                              I.            Profesi (profession)
Pemegang gelar sertifikasi CFA harus memiliki pengalaman profesional sekurang-kurangnya empat tahun dalam industri proses pengambilan keputusan di bidang investasi.
                                                                           II.            Pendidikan (education)
Secara berurutan menyelesaikan ujian Level I, Level II, dan Level III (masing-masing selama 6 jam).
                                                                        III.            Etika (ethics)
Pemegang gelar sertifikasi CFA harus setuju dan terikat oleh kode etik yang atur oleh CFA Institute dan standar profesi yang dilaksanakan.
3)      Profesi CIA
Internal Audit adalah proses penilaian independen yang diadakan oleh sebuah organisasi untuk memastikan dan mengevaluasi apakah operasional organisasinya telah berjalan sesuai dengan rencana. Certified Internal Auditor (CIA) merupakan satu-satunya sertifikasi bidang internal audit yang diakui secara internasional. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA) ini telah berkembang dan dijadikan sebagai pengakuan atas integritas, professionalisme dan kompetensi pemegangnya di bidang internal audit. Orang yang memiliki sertfikasi CIA akan mendapat pengakuan yang tinggi karena sejauh ini program CIA terkenal memiliki standar pengetahuan, integritas dan profesionalisme yang tinggi pula. Ujian CIA dirancang untuk mengukur kompetensi teknis dasar dari internal auditor, antara lain: Pengetahuan teknis dan aplikasi dari pengetahuan tersebut; Pemahaman tanggung jawab profesional; Latihan terhadap keputusan yang baik.
4)      Profesi CPA
Ujian Certified Public Accountant (CPA) merupakan sistem penyaringan yang baku bagi mereka yang akan berpraktik sebagai akuntan publik maupun untuk mereka yang ingin mendapatkan sertifikasi atas kompetensi di bidang akuntansi dengan memperoleh gelar CPA (Certified Public Accountant). Khusus untuk profesi Akuntan Publik, departemen Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan suatu ketentuan yang mensyaratkan bagi calon Akuntan Publik untuk lulus dari CPA. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997 jo 470/KMK.017/1999 tanggal 4 Oktober 1999.
5)      CISA
Certified Information System Auditors (CISA) adalah program sertifikasi yang menggabungkan antara dunia akuntansi dengan teknologi informasi. Program sertifikasi yang telah disponsori sejak tahun 1978 oleh ICASA ( Information System Audit anda Control Assotiation) ini telah menjadi standar pencapaian di bidang information System Audit, control and security professional yang sudah diterima secara global. Dengan makin meningkatnya penggunaan teknologi informasi di seluruh dunia, maka kesempatan kerja di dalam bidan ini semakin besar.
Bertumbuhnya permintaan akan pekerja profesional yang memiliki keahlian audit. Kontrol dan keamanan dalam teknologi informasi, CISA adalah program sertifikasi yang diutamakan oleh individual dan organisasi di seluruh dunia. Di Indonesia ujian ini dilakukan oleh ISACA chapter Indonesia.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
a.       Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
b.      Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
c.       Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
d.      Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
e.       Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
f.       Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
g.      Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
h.      Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.


Sumber Referensi Materi :
Halim, A. 2003. Auditing I (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kasmir,2002, pengantar akuntansi keuangan lainnya, 6th Ed, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sugiri, Slamet. 2000. Akuntansi Pengantar 1. Edisi ketujuh. Yogyakarta : UPT STIM YKPN.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Suyanto, thomas.1989, pengantar akuntansi, PT Gramedia, Jakarta





VI  ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR
a. Kisi-kisi Soal
No
INDIKATOR
Aspek
Proporsi
Bentuk soal
Jumlah
Tes
Nontes
B-S
Esay
PGB
PGA
1
Siswa mampu menjelaskan pengertian akuntansi menurut pendapatnya sendiri setelah membaca beberapa bahan ajar
Kognitif
10%
1
1
1


3
2
Setelah mendengar penjelasan guru siswa dapat memilih bidang-bidang akuntansi minimal 5 bidang
Afektif
25%

2
5
1

7
3
Siswa dapat mengulang pihak-pihak yang membutuhkan informasi setelah mendengar penjelasan guru dengan benar
Kognitif
30%

4
5


9
4
Siswa mampu menyebutkan profesi akuntansi dengan tepat setelah membaca buku ajar
Kognitif
35%

2
8


11
JUMLAH
100%
1
9
19
1

30

VII   Evaluasi

Untuk Soal nomor 1
      Bacalah pernyataan dibawah ini dengan cermat. Jika pernyataan dibawah ini benar, silangi huruf B dan jika pernyataan dibawah ini salahsilangi huruf S.
1.      akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi para pemakainya. (B-S)

Untuk soal nomor 2-10
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
2.      Jelaskan pengertian akuntansi menurut pendapat sendiri!
3.      Sebutkan bidang-biadang akuntansi yang anda ketahui minimal 5 bidang!
4.      Jelaskan pengertian dari akuntansi internasional!
5.      Sebutkanlah pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi yang anda ketahui minimal 4!
6.      Jelaskanlah pengertian dari pihak intern beserta contohnya!
7.      Jelaskan kenapa manager perlu ada dalam pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi!
8.      Kemukakanlah apa yang menjadi tujuan dari organisasi nirlaba!
9.      Jelaskan pengertian profesi akuntansi!
10.  Jelaskan ciri-ciri dari profesi akuntansi!

Untuk soal nomor 11-29
     Bacalah soal-soal dibawah ini dengan cermat, jawablah soal-soal dibawah ini dengan cara menyilangi A, B, C, atau D yang menurut anda paling benar!

11.  Suatu proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transkasi ekonomi dari substansi atau perusahaan, merupakan pengertian akuntansi menurut....
A.    Mattessich
B.     Abu Bakar A dan Wibowo
C.     Kieso dan Weygandt
D.    Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison
12.  Berikut ini yang bukan bidang-bidang akuntansi adalah....
A.    Akuntansi keuangan
B.     Akuntansi manajemen
C.     Akuntansi biaya
D.    Akuntansi produk
13.  Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan, hal ini merupakan contoh dari biang akuntansi.....
A.    Auditing
B.     biaya
C.     internasional
D.    perpajakan
14.  Akuntansi yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pernerpan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berjalannya system pengendalian intern untuk mendukung pendapatnya atas laporan keuangan suatu perusahaan adalah..
A.    Akuntan perpajakan
B.     Akuntan public
C.     Akuntan pemerintahan
D.    Akuntan intern
15.  Bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi perusahaan adalah....
A.    Akuntansi keuangan
B.     Akuntansi pemeriksaan
C.     Akuntansi manajemen
D.    Akuntansi biaya
16.  Pihak yang memerlukan informasi akuntansi untuk memutuskan apakah perusahaan mampu memberikan keuntungan atas investasi yang ditanamkan adalah..
A.    Kurator
B.     Auditor
C.     Kreditur
D.    investor
17.  Informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan, adalah kegunaan informasi akuntansi bagi...
A.    Manager
B.     Investor
C.     Pegawai
D.    Pemilik
18.  Berikut ini yang bukan merupakan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi yaitu...
A.    Investor
B.     Peserta didik
C.     Manager
D.    Pegawai perusahaan
19.  Dalam akuntansi terdapat pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, dibawah ini yang termasuk pihak internal adalah...
A.    Manajemen
B.     Investor
C.     Kreditur
D.    Pemerintah
20.  Pihak yang berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya adalah..
A.    Kreditur
B.    Pemegang saham
C.    Investor
D.    karyawan
21.  Bidang akuntansi yang digunakan sebagai informasi yang ditujukan bagi pihak luar dengan menggunakan prinsip-prinsip pada standar akuntansi keuangan adalah...
A.    Akuntansi manajemen
B.     Sistem akuntansi
C.     Akuntansi keuangan
D.    Akuntansi biaya
22.  Semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, merupakan pengertian dari...
A.    Akuntansi
B.     Bidang akuntansi
C.     Prinsip akuntansi
D.    Profesi akuntansi
23.  Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dala profesi, merupakan ciri-ciri dari..
A.    Keuangan
B.     Profesi akuntasi
C.     Bidang akuntansi
D.    Manajemen
24.  Nilai-nilai perilaku yng ditunjukkan oleh seseorang atau organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan disebut..
A.    Etika
B.     Moral
C.     Individual
D.    Profesional
25.  CISA merupakan singkatan dari..
A.    Certificate international system auditing
B.     Certified information system accounting
C.     Certified information system auditors
D.    Certificate information system assosiation
26.  Berikut ini yang bukan termasuk dalam persyaratan CFA, adalah...
A.    Profesi
B.     Pendidikan
C.     Etika
D.    Usia
27.  Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, adalah...
A.    Akuntan intern
B.     Akuntan publik
C.     Akuntan pemerintah
D.    Akuntan pendidik
28.  Ada berapakah ciri-ciri profesi akuntan...
A.    2
B.     3
C.     4
D.    5
29.  Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen, merupakan pengertian profesi akuntan secara...
A.    Luas
B.     Umum
C.     Khusus
D.    Sempit
Untuk soal nomor 30 silangilah
A.     Jika 1, 2, dan 3 benar
B.     Jika 1 dan 2 benar
C.     Jika 3 dan 4 benar
D.    Jika 4 benar
E.     Jika semuanya benar

30.  Yang merupakan bidang-bidang akuntasi adalah....
 (1)  Bidang keuangan
 (2)  Bidang biaya
 (3) Bidang perpajakan
 (4) bidang pendidikan

IV.            Strategi Pembelajaran

No
Tahapan
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Media/ Alat
Ket
Guru
Siswa
Guru
Siswa
I.
Pendahuluan
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Mendengarkan penjelasan guru
5’
5’
-

II.
Inti
1.      Pengertian akuntansi

Menanyakan tentang pengertian akuntansi
Menjawab pertanyaan guru tentang pengertian akuntansi
10’
5’
Bahan ajar

2.      Bidang-bidang Akuntansi






Menanyakan tentang bidang-bidang akuntansi
Menjawab pertanyaan guru tentang bidang-bidang akuntansi
10’
10’
Infokus

3.       Pihak-pihak yang membutuhkan informasi
Bertanya kepada siswa tentang pihak-pihak yang membutuhkan informasi
Menjawab pertanyaan guru tentang pihak-pihak yang membutuhkan informasi
10’
10’
Infokus

4.      Profesi akuntansi

Bertanya kepada siswa tentang profesi akuntansi
Menjawab pertanyaan guru tentang profesi akuntansi
5’
10’
Bahan ajar

III
Penutup
Menyimpulkan hasil pembelajaran
Membantu siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Menyimpulkan hasil pembelajaran
5’
5’






No comments:

Post a Comment

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Manajemen Kurikulum ...