Thursday, August 2, 2018

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN


SEJARAH PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
benua dan samudra memiliki proses-proses dalam pembentukannya dan memiliki fakta-fakta ,  benua terdiri atas 6 dan samudra terdiri atas 4  diantara  benua-benua dan samudra-samudra tersebut memiliki proses-proses dalam pembentukannya yang telah lama terjadi yang membuat proses terbentuknya benua dan samudra sulit untuk diketahui tetapi ada seorang ahli yang memiliki teori tentang proses terbentuknya benua dan samudra yang sampai saat ini hanya dia yang mampu menggambarkan proses terbentuknya benua dan samudra ini, Untuk lebih jelasnya tentang Sejarah Proses terbentuknya benua dan samudra dan siapakah yang mengemukakan teorinya tentang proses terbentuknya benua dan samudra sebagai berikut.
Kondisi alam di bumi ini semakin memprihatinkan. Berbagai pihak menghimbau dan mengadakan aksi untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lebih lanjut. Dimana telah mengakibatkan berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan (krisis air), Gempa Bumi dan Tsunami serta sebagainya.
Bencana alam ialah suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Dan fenomena tersebut hampir terjadi di belahan bumi manapun. Bencana alam tersebut dapat berupa perubahan permukaan bumi, perubahan cuaca, serta bermacam gejala alam yang dapat mengakibatkan bencana alam lainnya. Salah satu bencana alam yang sering terjadi adalah gempa bumi. Indonesia ialah negara yang rawan terjadi gempa bumi, karena letaknya yang berada di daerah rawan gempa bumi.
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
Indonesia terletak di daerah yang cukup rawan terjadinya bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Hal ini dikarenakan Indonesia Negara kepulauan yang memiliki banyak laut dan terletak diantara dua lempengan yang berjalan, serta banyaknya gunung berapi yang ada di Indonesia.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Sejarah Pembentukan Benua Dan Samudra ?
2.       Apa Pengertian Benua Dan Samudra ?
3.      Bagaimana Proses Pembentukan Benua Dan Samudra ?
4.      Bagaimana Posisi Benua Dan Samudra ?
5.      Apa Pengertian Gempa Bumi ?
6.      Apa Pengertian Gelombang Tsunami ?
7.      Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ?
8.      Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Tsunami ?
9.      Bagaimana Dampak Gempa Bumi Dan Tsunami ?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk  mengetahui Bagaimana Sejarah Pembentukan Benua Dan Samudra
2.      Untuk mengetahui Apa Pengertian Benua Dan Samudra
3.      Untuk mengetahui Bagaimana Proses Pembentukan Benua Dan Samudra
4.      Untuk mengetahui Bagaimana Posisi Benua Dan Samudra
5.      Untuk mengetahui Apa Pengertian Gempa Bumi
6.      Untuk mengetahui Apa Pengertian Gelombang Tsunami
7.      Untuk mengetahui Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
8.      Untuk mengetahui Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Tsunami
9.      Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Gempa Bumi Dan Tsunami


BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDRA

             Pada kira-kira 3 Ga (giga anum) terbentuk ratusan mikrokontien dan busur kepulauan yang disebut Ur, yang antara lain terdiri dari apa yang kita kenal sekarang sebagai Afrika, India, Australia, dan Antartika. Pada sekitar 1,2 Ga yang lalu, fragmen-fragmen kerak benua berkumpul menjadi satu membentuk satu superkontinen yang disebut Rodinia melalui gerak tektonik lempeng. Kata “Rodinia” berasal dari bahasa Rusia yang berarti “homeland” atau “daratan asal” (Burke Museum of Natural History and Culture, 2004). Superkontinen Rodinia dikelilingi oleh samudera tunggal yang disebut Pan-Rodinia Mirovoi Ocean (vide, Cawood, 2005).

            Pada 830 Ma, Superkontinen Rodinia terbelah menjadi Gondwana Barat dan Gondwana Timur. Peristiwa ini menghasilkan Samudera Mirovoi, Mozambique, dan Pasifik. Kemudian pada 630 Ma, pecahan kontinen tersebut berkumpul kembali dan membentuk Superkontinen Gondwana atau Pannotia. Pembentukan superkontiken ini melibatkan penutupan Samudera Adamastor, Brazilide, dan Mozambique. Pada 530 Ma, Superkontinen Gondwana terbelah menjadi Lauresia (inti benua yang sekarang disebut Amerika Utara), Baltika (Eropa Utara), Siberia, dan Gondwana. Peristiwa ini menyebabkan terbukanya Samudera Pasifik dan Iapetus di sisi barat dan timur Laurensia, dan menutup Samudera Mirovoi atau Mozambique. Pada kira-kira 300 Ma, pecahan-pecahan superkontinen itu berkumpul kembali dan membentuk superkontinen yang ke-tiga yang disebut dengan Pangea (Cawood, 2005). Pembentukan Superkontinen Pangea ini terjadi melalui penutupan samudera dan pembentukan pegunungan Gondwana, Laurussia dan Siberia, serta penyelesaian pembentuka Pegunungan Altai.

               Akhirnya, pada sekitar 200-150 Ma, Superkontinen Pangea terbelah membentuk konfigurasi benua dan samudera seperti yang sekarang. Terbelahnya superkontinen ini
menyebabkan lahirnya Samudera Atlantik, Antartika dan Hindia, serta penyempitnya Samudera Pasifik; pembentukan Pegunungan Himalaya dan Kepulauan Indonesia.

B.     PENGERTIAN BENUA DAN SAMUDRA

             Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat pengaruh dan angin laut yang basah dan lembab. Benua dibatasi (dikelilingi oleh samudra). Sedangkan pulau adalah daratan yang relativ sempit dan dikelilingi oleh laut.
Pengertian samudra adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit disebut laut.

C.    PROSES PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDRA

            Permukaan Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk karena proses geologi. Beberapa teori yang merumuskan proses pembentukan benua dan samudra sebagai berikut.

1.      Teori dua benua

Teori dua benua disebut juga teori Laurasia-Gondwana. Teori dua benua dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884. Edward Zuess menyatakan bahwa Bumi pada awalnya terdiri dari dua benua sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di kutub selatan. Antara Laurasia dan Gondwana dipisahkan oleh pearairan yang bernama Laut Tethys. Lauraisa dan Gondwana bergerak perlahan ke arah ekuator dan terpecah menjadi benua-benua kecil. Laurasia membentuk daratan Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Gondwana terpecah membentuk Amerika Selatan, India, Australia, Afrika, dan Antartika.

2.      Teori apungan benua

Teori apungan benua dikemukakan Alfred Lothar Wegener pada tahun 1912. Wegener menyatakan bahwa pada awalnya di Bumi hanya ada satu benua besar yang bernama Pangaea dan satu samudera bernama Panthalasa. Selanjutnya, pangae terpecah menjadi beberapa benua dan bergerak. Gerak rotasi bumi secara sentrifugal mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator. Bebrapa bukti pergerakan benua menurut Wegener sebagai berikut :

·         Ada persamaan garis kontur antara pantai timur Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan dengan garis kontur pantai barat Benua Eropa dan Afrika,
·         Daerah Greenland menjauhi Eropa,
·         Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Sekatan,
·         Ada kegiatan seismik di Patahan San Andreas,
·         Samudera Antlantik semakin luas karena pergerakan Benua Amerika ke Barat. Dengan demikian, luas Samudra Pasifik semakin sempit,
·         Batas Samudera Hindia semakin mendesak ke Utara.
3.      Teori lempeng tektonik

Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson pada tahun 1968. Tozo Wilson menyatakan bahwa kerak bumi terdiri atas beberapa karena arus konveksi. Gerakan lempeng tektonik dibedakan sebagai berikut :

a)            Gerakan Divergen, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik saling menjauh.

            Akibat tersebut, magma terus-menerus mengalir ke atas melalui retakan lempeng. Aliran magma dapat menciptakan pulau vulkanik seperti pulau-pulau di tengah Samudra Atlantik, contoh fenomena akibat gerak divergen sebagai berikut :
1)      Gerakan divergen di dasar laut atau perluasan dasar laut (sea floor spreasing) membentuk pematang tengah samudera seperti pematang Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)
2)      Gerakan divergen di daratan membentuk lembah seperti Lembah Retak Besar ( Great Rift Valley) di Afrika Timur

b)      Gerakan konvergen, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik saling mendekat.

Gerakan konvergen menimbulkan tabrakan antar lempeng yang menyebabkan penunjangan (subduction), yaitu masuknya sisi lempeng samudera di bawah lempeng benua.  Gerakan konvergen membentuk palung samudera, pegunungan, dan sedimen campuran (melange). Contoh fenomena akibat gerak konvengen aebagai berikut :
1)      Tumbukan lempeng India dengan lempeng Eurasia membentuk Pegunungan Himalaya,
2)      Tumbukan lempeng Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik membentuk pegunungan Rocky dan pegunungan Andres,
3)      Terbentuk puncak gunung api di sepanjang jalur tumbukan lempeng,

c)      Gerakan transform, yaitu gerakan sesar mendatar antara lempeng tektonik yang berlawanan arah. Contoh gerak transform adalah gerakan sesar lempeng Amerika Utara dengan lempeng Pasifik membentuk sesar San Andreas di Amerika.

D.    POSISI BENUA DAN SAMUDRA

Tabel : Luas Benua 

No
Benua
Luas Km2
1.
Afrika
30.295.000
2.
Eropa
27.273.272
3.
Australia
7.683.300
4.
Antartika
13.200.000
5.
Asia
44.180.000
6.
Amerika
42.887.680

 Tabel : Luas Samudra di Permukaan Bumi 

No.
Samudra
Luas Km2
1.
Hindia termasuk laut disekitarnya
74.900.000
2.
Artik termasuk laut disekitarnya
13.100.000
3.
Atlantik  termasuk laut disekitarnya
93.400.000
4.
Pasifik termasuk laut disekitarnya
179.700.000

E.     PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang terjadi disebut siesmograf.
Gempa bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.

F.     PENGERTIAN GELOMBANG TSUNAMI
Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yang artinya pelabuhan (tsu) dan gelombang (nami). Ini adalah terminologi untuk menyebutkan fenomena gelombang laut yang tinggi dan besar akibat dari gangguan mendadak pada dasar laut yang secara vertikal mengurangi volume kolom air.
Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau bertemu terjadi di dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun, maka volume daerah di atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya. Apabila lempengan itu turun, maka volume daerah itu akan bertambah. Sebaliknya apabila lempeng itu naik, maka volume daerah itu akan berkurang.
Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang laut. Air dari arah pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang (tidak hanya sekali) menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang berkurang pada daerah tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh gaya gravitasi, air tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya. Ketika daerah tersebut cukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga yang lebih dahsyat. Inilah yang disebut tsunami.

G.    PROSES DAN PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
a)      Proses Terjadinya Gempa
Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi dengan cepat.

b)      Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi.  Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar. Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.

H.    PROSES DAN PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
a)      Proses Terjadinya Tsunami
Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
         Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
         Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
         Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
         Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.

Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di Srilanka.

b)      Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab terjadinya tsunami ini adalah :

         Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Gempa bumi didasar laut ini merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Tsunami yang menghancurkan kota Banda Aceh tahun 2004 dan tsunami yang memporak-porandakan Pulau Mentawai pada tahun 2010 ini berasal dari adanya gempa bumi yang berpusat di bawah laut.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan samudera, Indonesia sangat berpotensi terkena tsunami. Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut :
o    Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
o    Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
o    Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
o    Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).
o    Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi pada tahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan  yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
         Longsor Bawah Laut
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan  pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan adanya Palung Siberut yang membentang dari Pulau Siberut hingga pesisir pantai Bengkulu.
         Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.

I.       DAMPAK GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
1.  Akibat gempa bumi
Akibatnya antara lain tanah longsor, tanah metrekah dan tsunami. Jika tanah longsor dan tanah merekah mudah muncul tak lama setelah gempa mengguncang, maka tsunami baru menyerang.
Gempa bumi yang dahsyat mengakibatkan berubahnya susunan lapisan bumi. Jika dengan gempa bumi menimbulkan rwetakan tanah yang hebat, maka akan menyebabkan susunan profil tanah berubah . Pembalikan lapisan yang semula berada di atas (top soil) akan berada di dalam bahkan ada di lapisan paling bawah. Pembalikan massa tanah secara besar- besarab ini jika ditinjau dari aspek perkembangan tanah akan mudah kembali.

2.  Akibat tsunami
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang juga di Hawaii, mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami diramalkan akan terjadi. Banyak yang menyebutkan bahwa tsunami adalah bagian dari gelombang pasang surut  Sebenarnya tsunami tidak mempunyai hubungan dengan pasang surut air laut. Akan tetapi secara umum dan didasarkan data statistik, tsunami banyak terjadi akibat gempa, sebagaimana yang terjadi gempa bumi dan tsunami tahun 2004 beberapa waktu lalu.













BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Permukaan Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk karena proses geologi. Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat pengaruh dan angin laut yang basah dan lembab. Benua dibatasi (dikelilingi oleh samudra). Sedangkan pulau adalah daratan yang relativ sempit dan dikelilingi oleh laut. Pengertian samudra adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit disebut laut.
Beberapa teori yang merumuskan proses pembentukan benua dan samudra sebagai berikut. Permukaan Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk karena proses : Teori dua benua, Teori apungan benua, Teori lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik dibedakan sebagai berikut : Gerakan Divergen, Gerakan konvergen, Gerakan transform.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi , tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor  yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dampak Gempa Bumi dan Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya untuk menghadapi baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi dan setelah terjadinya.

B.     SARAN
Semoga dari makalah ini kita bisa mengetahui persoalan-persoalan dari pembentukan benua dan samudra serta gempa bumi dan tsunami itu sendiri dan dapat memberi solusi untuk persoalan itu. Makalah ini kami akui jauh dari sempurna, Kami meminta segala saran dan kritik dari berbagai pihak demi menyempurnakan makalah ini. Mohon maaf atas segala kesalahan. Dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



























DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bumi
Materi Pembekalan IESO Indonesia
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://www.anneahira.com/makalah-gempa-bumi-dan-tsunami.htm
http://nyampahdiinternet.blogspot.com/2012/06/faktor-penyebab-terjadinya-tsunami-di.html
http://x-blog46.blogspot.com/2013/03/proses-terjadinya-dampak-dan-upaya_2.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/upaya-penanggulangan-gempa-bumi-dan.html
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/makalah-gempa-bumi.html
 http://alhiedjamal.wordpress.com/2012/11/05/makalah-tsunami/

No comments:

Post a Comment

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Manajemen Kurikulum ...