SEJARAH PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
benua dan samudra memiliki proses-proses dalam pembentukannya dan memiliki
fakta-fakta , benua terdiri atas 6 dan samudra terdiri atas 4
diantara benua-benua dan samudra-samudra tersebut memiliki proses-proses
dalam pembentukannya yang telah lama terjadi yang membuat proses terbentuknya
benua dan samudra sulit untuk diketahui tetapi ada seorang ahli yang memiliki
teori tentang proses terbentuknya benua dan samudra yang sampai saat ini hanya
dia yang mampu menggambarkan proses terbentuknya benua dan samudra ini, Untuk
lebih jelasnya tentang Sejarah Proses terbentuknya benua dan samudra dan
siapakah yang mengemukakan teorinya tentang proses terbentuknya benua dan
samudra sebagai berikut.
Kondisi alam di bumi ini semakin memprihatinkan.
Berbagai pihak menghimbau dan mengadakan aksi untuk menyelamatkan bumi dari
kerusakan lebih lanjut. Dimana telah mengakibatkan berbagai bencana alam
seperti banjir, longsor, kekeringan (krisis air), Gempa Bumi dan Tsunami serta
sebagainya.
Bencana alam ialah suatu fenomena alam
yang tidak dapat dihindari. Dan fenomena tersebut hampir terjadi di belahan
bumi manapun. Bencana alam tersebut dapat berupa perubahan permukaan bumi,
perubahan cuaca, serta bermacam gejala alam yang dapat mengakibatkan bencana
alam lainnya. Salah satu bencana alam yang sering terjadi adalah gempa bumi.
Indonesia ialah negara yang rawan terjadi gempa bumi, karena letaknya yang
berada di daerah rawan gempa bumi.
Bencana alam apapun bentuknya memang
tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak
jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung
bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti,
meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan
bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus
dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus
direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan
mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang
dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
Indonesia terletak di daerah yang cukup
rawan terjadinya bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Hal ini dikarenakan Indonesia
Negara kepulauan yang memiliki banyak laut dan terletak diantara dua lempengan
yang berjalan, serta banyaknya gunung berapi yang ada di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana Sejarah Pembentukan Benua Dan Samudra ?
2.
Apa Pengertian
Benua Dan Samudra ?
3.
Bagaimana
Proses Pembentukan Benua Dan Samudra ?
4.
Bagaimana Posisi Benua Dan Samudra ?
5.
Apa Pengertian Gempa Bumi ?
6.
Apa Pengertian Gelombang Tsunami ?
7. Bagaimana
Proses Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ?
8. Bagaimana
Proses Dan Penyebab Terjadinya Tsunami ?
9. Bagaimana
Dampak Gempa Bumi Dan Tsunami ?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk
mengetahui Bagaimana Sejarah Pembentukan Benua Dan Samudra
2.
Untuk mengetahui Apa Pengertian Benua Dan Samudra
3.
Untuk
mengetahui Bagaimana Proses Pembentukan Benua Dan Samudra
4.
Untuk mengetahui Bagaimana Posisi Benua Dan Samudra
5.
Untuk mengetahui Apa Pengertian Gempa
Bumi
6.
Untuk mengetahui Apa Pengertian
Gelombang Tsunami
7. Untuk
mengetahui Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
8. Untuk
mengetahui Bagaimana Proses Dan Penyebab Terjadinya Tsunami
9. Untuk
mengetahui Bagaimana Dampak Gempa Bumi Dan Tsunami
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH
PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDRA
Pada
kira-kira 3 Ga (giga anum) terbentuk ratusan mikrokontien dan busur kepulauan
yang disebut Ur, yang antara lain terdiri dari apa yang kita kenal
sekarang sebagai Afrika, India, Australia, dan Antartika. Pada
sekitar 1,2 Ga yang lalu, fragmen-fragmen kerak benua berkumpul menjadi satu
membentuk satu superkontinen yang disebut Rodinia melalui gerak tektonik lempeng. Kata “Rodinia” berasal
dari bahasa Rusia yang berarti “homeland” atau “daratan asal” (Burke Museum
of Natural History and Culture, 2004). Superkontinen Rodinia dikelilingi
oleh samudera tunggal yang disebut Pan-Rodinia
Mirovoi Ocean (vide, Cawood, 2005).
Pada
830 Ma, Superkontinen Rodinia terbelah menjadi Gondwana Barat dan Gondwana
Timur. Peristiwa ini menghasilkan Samudera Mirovoi, Mozambique, dan Pasifik.
Kemudian pada 630 Ma, pecahan kontinen tersebut berkumpul kembali dan membentuk
Superkontinen Gondwana atau Pannotia. Pembentukan superkontiken ini melibatkan
penutupan Samudera Adamastor, Brazilide, dan Mozambique. Pada 530 Ma,
Superkontinen Gondwana terbelah menjadi Lauresia (inti benua yang sekarang
disebut Amerika Utara), Baltika (Eropa Utara), Siberia, dan Gondwana. Peristiwa
ini menyebabkan terbukanya Samudera Pasifik dan Iapetus di sisi barat dan timur
Laurensia, dan menutup Samudera Mirovoi atau Mozambique. Pada kira-kira 300 Ma,
pecahan-pecahan superkontinen itu berkumpul kembali dan membentuk superkontinen
yang ke-tiga yang disebut dengan Pangea (Cawood, 2005). Pembentukan
Superkontinen Pangea ini terjadi melalui penutupan samudera dan pembentukan
pegunungan Gondwana, Laurussia dan Siberia, serta penyelesaian pembentuka Pegunungan
Altai.
Akhirnya,
pada sekitar 200-150 Ma, Superkontinen Pangea terbelah membentuk konfigurasi
benua dan samudera seperti yang sekarang. Terbelahnya superkontinen ini
menyebabkan
lahirnya Samudera Atlantik, Antartika dan Hindia, serta penyempitnya Samudera
Pasifik; pembentukan Pegunungan Himalaya dan Kepulauan Indonesia.
B.
PENGERTIAN
BENUA DAN SAMUDRA
Benua adalah
hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering
karena tidak mendapat pengaruh dan angin laut yang basah dan lembab. Benua
dibatasi (dikelilingi oleh samudra). Sedangkan pulau adalah daratan yang
relativ sempit dan dikelilingi oleh laut.
Pengertian
samudra adalah hamparan air asin
yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit
disebut laut.
C. PROSES PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDRA
Permukaan Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk karena proses geologi. Beberapa teori yang merumuskan proses pembentukan benua dan samudra sebagai berikut.
1. Teori dua benua
Teori dua benua disebut juga teori Laurasia-Gondwana. Teori dua benua dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884. Edward Zuess menyatakan bahwa Bumi pada awalnya terdiri dari dua benua sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di kutub selatan. Antara Laurasia dan Gondwana dipisahkan oleh pearairan yang bernama Laut Tethys. Lauraisa dan Gondwana bergerak perlahan ke arah ekuator dan terpecah menjadi benua-benua kecil. Laurasia membentuk daratan Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Gondwana terpecah membentuk Amerika Selatan, India, Australia, Afrika, dan Antartika.
2. Teori apungan benua
Teori apungan benua dikemukakan Alfred Lothar Wegener pada tahun 1912. Wegener menyatakan bahwa pada awalnya di Bumi hanya ada satu benua besar yang bernama Pangaea dan satu samudera bernama Panthalasa. Selanjutnya, pangae terpecah menjadi beberapa benua dan bergerak. Gerak rotasi bumi secara sentrifugal mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator. Bebrapa bukti pergerakan benua menurut Wegener sebagai berikut :
· Ada persamaan garis kontur antara pantai timur Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan dengan garis kontur pantai barat Benua Eropa dan Afrika,
·
Daerah Greenland menjauhi Eropa,
·
Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Sekatan,
·
Ada kegiatan seismik di Patahan San Andreas,
·
Samudera Antlantik semakin luas karena pergerakan Benua Amerika ke Barat.
Dengan demikian, luas Samudra Pasifik semakin sempit,
·
Batas Samudera Hindia semakin mendesak ke Utara.
3.
Teori lempeng tektonik
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson pada tahun 1968. Tozo Wilson menyatakan bahwa kerak bumi terdiri atas beberapa karena arus konveksi. Gerakan lempeng tektonik dibedakan sebagai berikut :
a)
Gerakan Divergen, yaitu gerakan lempeng-lempeng
tektonik saling menjauh.
Akibat tersebut, magma terus-menerus
mengalir ke atas melalui retakan lempeng. Aliran magma dapat menciptakan pulau
vulkanik seperti pulau-pulau di tengah Samudra Atlantik, contoh fenomena akibat
gerak divergen sebagai berikut :
1)
Gerakan divergen di dasar laut atau perluasan dasar laut (sea floor spreasing)
membentuk pematang tengah samudera seperti pematang Tengah Atlantik
(Mid-Atlantic Ridge)
2)
Gerakan divergen di daratan membentuk lembah seperti Lembah Retak Besar ( Great
Rift Valley) di Afrika Timur
b) Gerakan konvergen, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik saling mendekat.
Gerakan konvergen menimbulkan tabrakan antar lempeng yang menyebabkan
penunjangan (subduction), yaitu masuknya sisi lempeng samudera di bawah lempeng
benua. Gerakan konvergen membentuk palung samudera, pegunungan, dan
sedimen campuran (melange). Contoh fenomena akibat gerak konvengen aebagai
berikut :
1)
Tumbukan lempeng India dengan lempeng Eurasia membentuk Pegunungan Himalaya,
2) Tumbukan lempeng Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik membentuk pegunungan Rocky dan pegunungan Andres,
2) Tumbukan lempeng Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik membentuk pegunungan Rocky dan pegunungan Andres,
3)
Terbentuk puncak gunung api di sepanjang jalur tumbukan lempeng,
c)
Gerakan transform, yaitu gerakan sesar mendatar antara lempeng tektonik yang
berlawanan arah. Contoh gerak transform adalah gerakan sesar lempeng Amerika
Utara dengan lempeng Pasifik membentuk sesar San Andreas di Amerika.
D.
POSISI BENUA
DAN SAMUDRA
Tabel : Luas Benua
No
|
Benua
|
Luas Km2
|
1.
|
Afrika
|
30.295.000
|
2.
|
Eropa
|
27.273.272
|
3.
|
Australia
|
7.683.300
|
4.
|
Antartika
|
13.200.000
|
5.
|
Asia
|
44.180.000
|
6.
|
Amerika
|
42.887.680
|
Tabel
: Luas Samudra di Permukaan Bumi
No.
|
Samudra
|
Luas Km2
|
1.
|
Hindia termasuk laut disekitarnya
|
74.900.000
|
2.
|
Artik termasuk laut disekitarnya
|
13.100.000
|
3.
|
Atlantik
termasuk laut disekitarnya
|
93.400.000
|
4.
|
Pasifik termasuk laut disekitarnya
|
179.700.000
|
E. PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan
sebagai getaran atau guncangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi
karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu
pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi
dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi
adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa
dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi
disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap
getaran yang terjadi disebut siesmograf.
Gempa
bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi
pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi
terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip)
pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya
(force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun dari bantuan
manusia (artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran
pada bumi juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau
berupa getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut
misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada
pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas
(getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang
cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan
bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar
lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.
F. PENGERTIAN GELOMBANG TSUNAMI
Tsunami
sendiri berasal dari bahasa Jepang, yang artinya pelabuhan (tsu) dan gelombang
(nami). Ini adalah terminologi untuk menyebutkan fenomena gelombang laut yang
tinggi dan besar akibat dari gangguan mendadak pada dasar laut yang secara
vertikal mengurangi volume kolom air.
Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau
bertemu terjadi di dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun,
maka volume daerah di atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya.
Apabila lempengan itu turun, maka volume daerah itu akan bertambah. Sebaliknya
apabila lempeng itu naik, maka volume daerah itu akan berkurang.
Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang
laut. Air dari arah pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang
(tidak hanya sekali) menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang
berkurang pada daerah tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh
gaya gravitasi, air tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya.
Ketika daerah tersebut cukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga yang
lebih dahsyat. Inilah yang disebut tsunami.
G. PROSES DAN PENYEBAB TERJADINYA
GEMPA BUMI
a) Proses Terjadinya Gempa
Dalam
proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum.
Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi
sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan
bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan
lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat
sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi
dengan cepat.
b) Penyebab Terjadinya
Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng
bumi. Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng
yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau energi dari dalam
bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen), mendekat
(konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa
dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan
dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi
itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lempeng
secara cepat dalam waktu yang singkat yang menyebabkan terjadinya getaran pada
kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng
tetapi juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit
bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang
menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga
akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar
dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami
pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar. Pergerakan
tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia
sendiri. Seperti yang disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh
manusia. Selain itu juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir
yang dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi
sehingga terjadi gempa.
H. PROSES DAN PENYEBAB TERJADINYA
TSUNAMI
a)
Proses Terjadinya Tsunami
Proses
terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gempa
bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
Gelombang
balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
Mendekati
pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
Gelombang
menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.
Secara
skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi
berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang
berbalik menghantam pantai di Srilanka.
b)
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami
tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab terjadinya
tsunami ini adalah :
Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Gempa
bumi didasar laut ini merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Tsunami yang
menghancurkan kota Banda Aceh tahun 2004 dan tsunami yang memporak-porandakan
Pulau Mentawai pada tahun 2010 ini berasal dari adanya gempa bumi yang berpusat
di bawah laut.
Sebagai
negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan samudera, Indonesia sangat
berpotensi terkena tsunami. Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi
dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat
menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai
berikut :
o Gempa
bumi yang terjadi di dasar laut.
o Pusat
gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
o Magnitudo
gempa lebih besar dari 6,0 SR
o Jenis
pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).
o Letusan Gunung Berapi
Letusan
gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan
gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi pada tahun 1883 adalah akibat
meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung
Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu
terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia
sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of fire
(sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
Longsor Bawah Laut
Longsor
bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan
lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan
pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic
submarine landslide. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan
adanya Palung Siberut yang membentang dari Pulau Siberut hingga pesisir pantai
Bengkulu.
Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor
berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
I. DAMPAK GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
1. Akibat gempa bumi
Akibatnya
antara lain tanah longsor, tanah metrekah dan tsunami. Jika tanah longsor dan
tanah merekah mudah muncul tak lama setelah gempa mengguncang, maka tsunami
baru menyerang.
Gempa
bumi yang dahsyat mengakibatkan berubahnya susunan lapisan bumi. Jika dengan
gempa bumi menimbulkan rwetakan tanah yang hebat, maka akan menyebabkan susunan
profil tanah berubah . Pembalikan lapisan yang semula berada di atas (top soil)
akan berada di dalam bahkan ada di lapisan paling bawah. Pembalikan massa tanah
secara besar- besarab ini jika ditinjau dari aspek perkembangan tanah akan
mudah kembali.
2. Akibat tsunami
Dampak
negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air
bersih. Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang juga di Hawaii,
mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami
diramalkan akan terjadi. Banyak yang menyebutkan bahwa tsunami adalah bagian
dari gelombang pasang surut Sebenarnya tsunami tidak mempunyai hubungan
dengan pasang surut air laut. Akan tetapi secara umum dan didasarkan data
statistik, tsunami banyak terjadi akibat gempa, sebagaimana yang terjadi gempa
bumi dan tsunami tahun 2004 beberapa waktu lalu.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Permukaan
Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk karena proses
geologi. Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian
tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat pengaruh dan angin laut yang
basah dan lembab. Benua dibatasi (dikelilingi oleh samudra). Sedangkan pulau
adalah daratan yang relativ sempit dan dikelilingi oleh laut. Pengertian
samudra adalah hamparan air asin
yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit
disebut laut.
Beberapa
teori yang merumuskan proses pembentukan benua dan samudra sebagai berikut.
Permukaan Bumi tersusun atas benua dan samudra. Benua dan samudra terbentuk
karena proses : Teori dua benua, Teori apungan benua, Teori lempeng tektonik.
Gerakan lempeng tektonik dibedakan sebagai berikut : Gerakan Divergen, Gerakan
konvergen, Gerakan transform.
Gempa
bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Tsunami
adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi , tanah longsor atau
letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya
Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah
besar air meluap ke daratan, seperti letusan gunung api,
gempa bumi,
longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dampak
Gempa Bumi dan Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan banyak
menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya untuk
menghadapi baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi dan setelah
terjadinya.
B. SARAN
Semoga dari
makalah ini kita bisa mengetahui persoalan-persoalan dari pembentukan benua dan
samudra serta gempa bumi dan tsunami itu sendiri dan dapat memberi solusi untuk
persoalan itu. Makalah ini kami akui jauh dari sempurna, Kami meminta segala
saran dan kritik dari berbagai pihak demi menyempurnakan makalah ini. Mohon
maaf atas segala kesalahan. Dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bumi
Materi Pembekalan IESO Indonesia
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://www.anneahira.com/makalah-gempa-bumi-dan-tsunami.htm
http://nyampahdiinternet.blogspot.com/2012/06/faktor-penyebab-terjadinya-tsunami-di.html
http://x-blog46.blogspot.com/2013/03/proses-terjadinya-dampak-dan-upaya_2.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/upaya-penanggulangan-gempa-bumi-dan.html
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/makalah-gempa-bumi.html
http://alhiedjamal.wordpress.com/2012/11/05/makalah-tsunami/
No comments:
Post a Comment